Bos besar Bali United Pieter Tanuri (Istimewa)Jakarta - Bos Bali United Pieter Tanuri siap bekerja sama dengan Satgas Anti Mafia Bola dalam memberantas kasus pengaturan skor. Dia siap dipanggil jika dibutuhkan.
Satgas Anti Mafia Bola terus mendalami kasus pengaturan skor yang diduga melibatkan klub serta PSSI. Bahkan, Satgas juga melakukan penggeledahan ke beberapa tempat. Selain kantor PSSI, juga bekas kantor PT Liga Indonesia di Rasuna Said, Jakarta Selatan. Di lokasi tersebut ditemukan dokumen keuangan milik Persija Jakarta yang sengaja dihancurkan.
Mengomentari itu, Pieter sebagai pemilik klub terus mendukung kemajuan sepakbola Indonesia. Dia juga menyadari akan ada pro kontra dalam proses tersebut, termasuk kekhawatiran sponsor.
"Pasti kan segala sesuatu ada proses naik lalu turun. Di dunia mana pun pasti tak suka ada sesuatu yang terus-terusan ribut. Tapi saya yakin ini lebih baik, untuk hal lebih baik kita harus dukung lah. Dengan Satgas terbentuk tujuannya pasti lebih baik. Buat tim juga begitu," kata Pieter saat ditemui di Gedung TVRI, Senayan, Jumat (8/2/2019).
Untuk itu, saudara kandung Yabes Tanuri, ini juga siap-siap saja jika diminta bekerja sama. Meski demikian, Pieter tetap menilai federasi sudah melakukan banyak hal positif sejauh ini.
"Bali United aman dari Satgas? Harus aman lah. Siapapun harus lah (siap jika dipanggil). Warga negara Indonesia harus siap," tegas dia.
"Banyak hal positif yang sudah dilakukan pengurus sekarang. Tapi kan biasa karena kita belum mencapai prestasi yang diinginkan hal positif apapun yang dilakukan seperti tidak terlihat. Seperti wasit semakin banyak yang pro, pelatih, segala macam pertandingan, banyak yang dilakukan."
"Tapi memang ujungnya kan harus prestasi. Lalu liganya dibandingkan tahun lalu dengan sekarang jumlah penontonnya jauh lebih meningkat 50 persen. Di tengah yang bilang ini engga benar. Tapi apakah bisa diperbaiki pasti bisa. Sponsor juga jauh lebih tinggi. Jadi prosesnya itu ada," kata dia.
No comments:
New comments are not allowed.