Kepolisian Daerah Jawa Tengah menemukan dua wilayah dinyatakan potensi paling rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pada masa kampanye Pemilu 2019. Dua wilayah rawan yakni Cilacap dan Solo.
"Dua wilayah potensi rawan jadi perhatian khusus karena potensi rawan. Maka dari itu, akan mengerahkan pola pengamanan berbeda berdasarkan indikator geografis. Jumlah personel ditambah beda dari daerah yang lain," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triadmaja usai diskusi dialog interaktif bertajuk Pemilu dan Problematikanya, Selasa (26/2).
Meski Jateng menjadi potensi rawan, Agus menyebut masih tergolong aman. Maka dari itu, ia meminta aparat Polri maupun TNI mendalami persoalan ini untuk melakukan langkah-langkah deteksi dini agar pelaksanaan Pemilu berjalan kondusif.
"35.000 personel yang kami terjunkan itu, 23.000 di antaranya merupakan anggota Polri. Sedangkan sisanya, sekitar 12.000 berasal dari personel TNI. Untuk pengamanan, kami instruksikan mulai sampai kampanye, persiapan dari percetakan, hingga proses pemungutan suara nanti," ungkapnya.
Sementara itu, anggota KPU Jateng yang membidangi Divisi Data dan Informasi, Paulus Widiantoro mengatakan, saat ini persiapan pihaknya sebagai penyelenggara Pemilu 2019 di Jateng telah mencapai 90%.
Berbagai tugas yang menjadi tanggung jawab KPU Jateng telah diselesaikan, mulai dari menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) hingga DPT hasil perbaikan (HP).
Berbagai tugas yang menjadi tanggung jawab KPU Jateng telah diselesaikan, mulai dari menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) hingga DPT hasil perbaikan (HP).
"Untuk DPT kita sudah tetapkan sekitar 27,8 juta pemilih. Kita targetkan partisipasi pemilih tahun ini meningkat sekitar 77 persiapan. Untuk persiapan menjelang pencoblosan, kita sudah jalan sekitar 90%," ujarnya.
Dia menambahkan, persiapan KPU saat ini telah memasuki proses pengiriman logistik pemilu ke 35 kabupaten/kota di Jateng. Hingga Selasa ini, total sudah ada 17 kabupaten dan kota di Jateng yang telah menerima logistik pemilu. Ia juga berharap kepada masyarakat bisa lebih aktif mengawal jalannya pemilu dan turut memberikan hak pilih saat pencoblosan pada 17 April nanti.
"Jangan melihat pemilu itu sebagai kegiatan rutin, satu suara bisa mengubah segalanya. Keterlibatan partai politik, dan capres ini harus menghasilkan legislator dan pembangunan, kita tidak boleh rugi soal ini," tutup Paulus.