:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/893131/original/031342600_1433417697-Qatar-2022-Client-image.jpg)
Doha - Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan bahwa pentas Piala Dunia 2022 mendatang bisa jadi bakal diikuti 48 kontestan. Keputusan akhir soal hal ini bakal diambil pada Juni mendatang.
Keinginan FIFA soal penambahan jumlah peserta di Piala Dunia 2022 ini diungkapkan oleh presiden Gianni Infantino dalam pertemuan FIFA Council di Miami, Amerika Serikat, Jumat (15/3).
Sejak Januari 2017 lalu FIFA memang telah mencanangkan rencana untuk menambah jumlah kontestan pada Piala Dunia 2026. Namun adanya permintaan untuk mempercepat rencana ini membuat FIFA mencoba bergerak lebih cepat.
"Kami memiliki keputusan bahwa memungkinkan untuk menambah peserta dari 32 menjadi 48 tim di Piala Dunia 2022 jika beberapa kondisi mendukung," ujar Infantino seperti dikutip AFP.
"Kami memiliki tugas untuk melihatnya, 90 persen anggota mendukung penambahan tim ini tapi tak semudah itu. Kami harus menganalisis masalah ini secara hati-hati dan kami terus bekerja sama dengan Qatar," tambahnya.
"Dan
jika kami memiliki kesimpulan pada Juni nanti, kami akan membuat
proposal kepada Council dan ke Kongres, yang merupakan badan pengambil
keputusan, dan mereka akan memberikan keputusan akhir untuk masalah
ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Infantino juga menyatakan bahwa jika memang peserta Piala Dunia 2022 akan ditambah, maka FIFA kemungkinan akan menunjuk negara di sekitar semenanjung Arab untuk menjadi tuan rumah bersama Qatar.
Lebih lanjut, Infantino juga menyatakan bahwa jika memang peserta Piala Dunia 2022 akan ditambah, maka FIFA kemungkinan akan menunjuk negara di sekitar semenanjung Arab untuk menjadi tuan rumah bersama Qatar.
Terganjal Diplomatik
Namun
hal ini terganjal masalah hubungan diplomatik yang tengah panas di
wilayah Timur Tengah. Sejak 2017 lalu Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat
Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar karena dianggap
mendukung gerakan terosisme.
Karena itu, negara tetangga yang memiliki kemungkinan untuk menjadi tuan rumah kedua bersama Qatar yakni antara Oman atau Kuwait.
Karena itu, negara tetangga yang memiliki kemungkinan untuk menjadi tuan rumah kedua bersama Qatar yakni antara Oman atau Kuwait.