10 rumah terendam akibat tanggul jebol di Jalan H Icang, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Penghuni di dalamnya terpaksa dievakuasi karena genangan air cukup tinggi. Rumah warga terendam karena tanggul Kali Laya jebol sehingga air meluap deras ke pemukiman.
Tanggul jebol bersamaan dengan hujan deras disertai angin. Warga pun kocar-kacir menyelamatkan diri tanpa bisa membawa barang berharga.
"Air tiba-tiba muncul dari lubang dekat tanggul. Air hujan yang tertampung akhirnya keluar lewat situ semakin lama meninggi hingga masuk ke kontrakan warga," kata Jarmadi, salah satu warga, Selasa (2/4).
Karena air sangat deras dan langsung masuk ke rumah, warga pun tidak dapat menyelamatkan barang-barang. Mereka hanya bisa berlari agar tidak terbawa air.
"Tanggul itu bocor sepertinya, saat itu naiknya air cepat sekali sampai penghuninya tidak sempat bawa apa-apa," bebernya.
Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud menjelaskan, ada tiga lubang yang terus mengeluarkan air hingga malam ini. Sejumlah petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok, dibantu anggota kepolisian dan TNI berupaya untuk menambal lubang tersebut.
"Jadi tanggul kalilaya ini tidak jebol, tapi bocor. Ada tiga lubang kira-kira diameternya 10 sentimeter," katanya.
Para penghuni pun segera dievakuasi ke luar rumah. Mereka diungsikan ke tempat yang aman.
"Saat ini penghuni kontrakan yang terdampak sudah mengungsi, ada yang tetangganya dan ada yang ke rumah saudaranya," tukasnya.
Lurah Tugu Cimanggis Abdul Muthalib mengatakan, hingga pukul 21.00 WIB air sudah mulai surut. Awalnya banjir sempat menutup kontrakan warga, kurang lebih sebatas dada orang dewasa.
"Sekarang sudah susut, seiring petugas bekerja menambal lubang yang bocor tersebut. Namun memang warga belum bisa masuk rumah, karena air masih menggenang sampai ke dalam," katanya.
Namun, petugas mengalami kesulitan dalam mengevakuasi barang-barang penghuni kontrakan. Salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok, Bambang mengatakan, ketika ditinggal banyak barang elektronik warga yang masih tersambung dengan listrik.
"Kami menemukan kesulitan untuk mengevakuasi harta bendanya, karena kondisi listrik ini masih menyala, bisa berbahaya buat kami," katanya.