Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi meminta Capres 01 Prabowo Subianto, memerintahkan para pendukungnya agar tidak menggunakan agama untuk kepentingan mobilisasi massa. Menurut Saurip, jika cara ini dibiarkan bisa membahayakan kehidupan bangsa.
Pernyataan Saurip Kadi tersebut menanggapi munculnya ancaman people power yang didengungkan oleh Politisi senior PAN Amien Rais jika terjadi kecurangan dalam Pemilu mendatang.
"Kebhinekaan itu never ending, apalagi kita tahu, ada masalah besar yang oleh pihak Pak Prabowo dibiarkan. Menggunakan agama untuk kepentingan mobilisasi. Ini sangat membahayakan kehidupan kita ke depan. Padahal itu sangat mudah bagi Pak Prabowo, apalagi mantan tentara. Tinggal ngomong, wahai pendukungku, jangan menggunakan masalah agama untuk kepentingan-kepentingan yang seperti itu. Ini kok dibiarkan," ujar Saurip Kadi disela diskusi 'Merajut Kebhinekaan NKRI, Menolak Radikalisme dan Intoleran' yang diselenggarakan oleh Komunitas SahabatJokowi di The Sunan Hotel Solo, Jumat (5/4) malam.
Saurip minta agar masyarakat tidak lelah untuk bicara tentang kebhinekaan dan tentang toleransi.
Pada kesempatan sama, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menegaskan, penolakan terhadap intoleransi dan radikalisme menjadi kewajiban negara dan rakyat. Ia berharap kegiatan-kegiatan seperti hari ini menjadi titik awal melawan upaya penggagalan pemilu, provokasi atau deligitimasi KPU.
Faizal juga meminta agar Amien Rais berhenti memprovokasi rakyat, menghormati konstitusi, menghormati kegembiraan politik, menghormati aspirasi rakyat. Beliau berhenti provokasi yang bisa mengarah ke ancaman disintegrasi.
"Pendekatan politik intoleran dan radikalisme yang terus menerus digulirkan kubu oposisi adalah kejahatan politik yang harus dihentikan. Ini saatnya kita galang seluruh elemen bangsa. Intinya merah putih harus menang, Pancasila harus tegak, rakyat harus bersatu menolak intoleran dan radikalisme," tandasnya.
Ketua Umum Komunitas Sahabat Jokowi Sudiro Agung menambahkan, kegiatan hari ini diikuti oleh sekitar 250 relawan Jokowi se Solo Raya. Ia berharap kegiatan tersebut bisa membantu para relawan lebih mengerti dan memahami pentingnya toleransi dan bahaya radikalisme.
Sebelumnya, Amien Rais mengancam akan mengerahkan people power jika nanti ditemukan ada kecurangan dalam hasil Pilpres 2019. Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini beberapa waktu lalu mengatakan akan mengumpulkan massa di Monas apabila dalam proses Pemilu serentak 2019, pihaknya memiliki bukti adanya kecurangan.
mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menilai pernyataan Amien Rais mengenai people power merupakan sebuah bentuk kekhawatiran. Namun Mahfud melihat, kekhawatiran Amien Rais itu sesuatu yang berlebihan.
"People power pernyataan Amien Rais itu ya kita harus tanggapi apa namanya pernyataan politik dari orang yang sedang bertarung dalam pertarungan politik yang mempertaruhkan hal besar. Kekhawatiran, tapi menurut saya agak berlebihan ya," ujar Mahfud di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Senin (1/4).