BERITA TERBARU PREDIKSI | SYAIR | PAITO ANGKA | PAITO WARNA

BERITAPAITO | PREDIKSI SD,SGP,HK | SYAIR | BBFS GENERATOR | BUKU MIMPI | ANGKA MISTIK | TABEL TEYSEN | BERITA TERPOPULER | PAITO ANGKA | TARIKAN ANGKA JITU

INFO :

Selamat Datang di beritapaito Terimakasih Sudah Mengujungi Blogspot Kami,Selalu Di Pantau Terus Yah Sob.Salam Kompak !!!
SELAMAT DATANG
Terimakasih Untuk Para Sobat Yang Sudah Berkunjung. Selalu Pantau Perkembangan Blog beritapaito ini. Semoga Prediksi beritapaito ini Bermanfaat Dan Membawa Keberuntungan Bagi Sobat Semua Yang Ada Disini. Salam Jackpot all.
Disini Tempat Berkumpulnya Pecinta Angka Hanya sebatas tempat kumpul2 dan saling membantu ! Terimakasih atas kunjungannya semoga kebaikan sobat di balas dengan kebaikan juga.
TIPS KEAMANAN BETTING ONLINE: Harap Periksa Kembali Betting Sobat Melalui Menu Invoice, Betting Yang Sah Adalah Tampil Dimenu Invoice / Data Transaksi, Jangan Lupa Screenshot Bettingan Anda Sebelum Keluar Dari Area Member Demi Menjaga Hal2 Yang Dapat Merugikan Anda Seperti Pengeditan Bettingan Dll… Sebelum Melakukan Betting Online Pastikan Pasaran Yang Terpilih Sesuai Dengan Yang Sobat Inginkan. Pada Saat Melakukan Registrasi Akun, Gunakanlah Data Yang Valid. No Dan Nama Rekening, email, No Hp dll. Hal ini Sangat Dibutuhkan Jika Suatu Saat Terjadi Hal Yang Tidak di Inginkan. Usahakan Selalu Update Info Dari Menu Memo di Akun Sobat. Bermainlah Dengan Bijak Dan Aman Tetap Gunakan Logika. SALAM JACKPOT Menogel Yang Pintar Bijaksanalah Karena Tidak Ada Satupun Manusia Didunia ini Yang Tau Pasti Angka Jadi Bukaan Setiap Result.
YUKKUMPUL2
Pasaran Buka Tutup Livedraw Diundi
SYDNEY 13:15 14:00 Klik Disini Setiap Hari
SINGAPORE 17:30 17:45 Klik Disini Hari Tertentu
HONGKONG 22:30 23:00 Klik Disini Setiap Hari
YUKKUMPUL2

Wednesday, April 10, 2019

Penelitian Ungkap Dulu Indonesia Bersalju Layaknya Antartika, Sekarang Ke mana?

Ilustrasi Es Mencair

Jakarta - Wilayah yang dilewati garis khatulistiwa memang punya iklim yang lebih hangat dan cenderung tidak memiliki musim bersalju. Kamu juga merasakan sendiri bagaimana yang terjadi di Indonesia.

Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dahulu, sekitar setengah miliar tahun lalu, Bumi adalah bola salju raksasa. Bahkan, gletser dan bongkahan es menyelimuti dunia sampai wilayah khatulistiwa secara misterius.

Bukan hanya sekali, menurut para ahli geologi, fenomena ini terjadi setidaknya dua kali di masa lalu Bumi. Artinya, wilayah khatulistiwa dahulu layaknya benua Antartika. Kini, yang menjadi pertanyaan adalah ke mana perginya salju atau es yang menyelimuti khatulistiwa , termasuk Indonesia itu?

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa episode bola salju terakhir berakhir hanya dalam sekejap pada 635 juta tahun lalu. Penyebabnya adalah peristiwa geologis yang sangat cepat dan kemungkinan memiliki implikasi untuk pemanasan global yang dipicu manusia saat ini.

Es di Khatulistiwa Mulai Meleleh

Ilustrasi Es Mencair

"Meski begitu, es meleleh dalam waktu tidak lebih dari 1 juta tahun," ungkap Shuhai Xiao, salah satu peneliti dari Institut Politeknik Virginia dan Universitas Negeri Virginia di Logan, Kamis (11/4/2019).

 Menurut Xiao, ini seperti sekedipan mata dalam sejarah Bumi selama 4,56 miliar tahun. Dengan kata lain, fenomena ini menunjukkan bahwa dunia sudah hampir mencapai titik hancur.

Sayangnya, tim ini masih belum bisa memastikan penyebab dari hilangnya es di khatulistiwa ini. Meski begitu, mereka berpendapat bahwa karbondioksida yang dipancarkan oleh gunung berapi purba mungkin saja menjadi penyebab seperti layaknya rumah kaca.


Hal ini lah yang menyebabkan lapisan es mencair dengan cepat. Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, Xiao dan koleganya akan mempelajarinya lewat batuan vulkanik dari provinsi Yunnan di China selatan.

Batuan tersebut tertanam di bawah jenis batuan lain yang disebut tutup karbonat, yaitu endapan unik dari batu kapur dan dolostone yang terbentuk selama masa melelehnya "Bola Salju Bumi" sebagai respons terhadap tingginya karbondioksida di atmosfer.

Menemukan Batu Berusia 634,6 Juta Tahun

Dengan penanggalan radiometrik, tim tersebut menemukan batuan vulkanik berusia 634,6 juta tahun. Sayangnya, penanggalan batuan ini tidak bisa mengungkapkan kecepatan pencairan es yang terjadi pada masa tersebut.

Tahun 2005 lalu, tim ilmuwan berbeda melakukan penanggalan batuan vulkanik di atas tutup karbonat serupa di lokasi berbeda, provinsi Guizhou, China. Dan menemukan batuan tersebut berusia 635,2 juta tahun.

Dua sampel tersebut menunjukkan peristiwa melelehnya es di sebagian besar bumi adalah selama kurang lebih 1 juta tahun. Laporan mengenai penelitian ini kemudian dipublikasikan oleh tim tersebut dalam jurnal Geologi.

Kuncinya, Xiao menjelaskan, adalah bahwa dua waktu ini jauh lebih tepat daripada sampel sebelumnya, dengan error bar. Eror bar adalah grafik untuk menunjukkan variasi akibat error atau ketidakpastian dalam pengujian kurang dari 1 juta tahun.

Penelitian Sampel Batuan

Karena sampel yang ditemukan sebelumnya memiliki error bar beberapa juta tahun atau lebih, Xiao mengatakan bahwa penanggalan baru ini adalah yang pertama yang dapat digunakan untuk menghitung laju pencairan dengan pasti.

Namun, karena dua sampel baru berasal dari China selatan, artinya keduanya tidak mengambarkan fenomena global tentang pencairan es di bumi, kata Carol Dehler, ahli geologi di Universitas Negeri Utah di Logan. Meski demikian, memahami sifat glasiasi purba ini dapat membantu para ilmuwan menghadapi perubahan iklim di hari esok.

"Saya pikir salah satu pesan terbesar bahwa fenomena 'Bola Salju Bumi' pada manusia adalah bahwa itu menunjukkan kemampuan Bumi untuk berubah secara ekstrem pada skala waktu yang pendek atau lebih lama," tutur Dehler.