Yogyakarta - Laporan balon udara yang terbang liar dan masuk ke jalur penerbangan menuju Yogyakarta terus bertambah. Sejak awal Juni hingga saat ini AirNav Yogyakarta sudah menerima 27 laporan.
"Sejak 5 Juni kemarin, saat ini sudah ada 25 laporan dari pilot dan ditemukan di TNI AU (kompleks Lanud Adisutjipto) ada 2," kata General Manager PT AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunaryadi kepada wartawan di Media Center Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Senin (17/6/2019).
Jumlah balon yang terbang liar dari setiap laporan berbeda-beda. Ada satu pilot pesawat komersial yang melaporkan melihat belasan balon udara terbang liar di sekitar jalur penerbangan Jakarta-Yogyakarta. Diperkirakan balon-balon tersebut diterbangkan dari wilayah yang memiliki tradisi menerbangkan balon udara, salah satunya Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
"Pesawat yang masuk ke Yogya, melalui jalur Jakarta-Cirebon-Yogya, itu melintasi wilayah Wonosobo. Kalau balon diterbangkan dari sana, lepas masuk ke jalur penerbangan," jelasnya.
"Info dari Kapolres Wonosobo, ada enam orang yang jadi tersangka menerbangkan balon udara secara liar. Kemungkinan masih ada di desa-desa tertentu, entah disengaja atau tidak, atau tidak sengaja lepas," sambungnya.
Nono menjelaskan arah balon udara yang terbang liar sulit diprediksi karena tergantung arah angin. Jika arah angin ke utara, balon udara liar bisa masuk ke jalur penerbangan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kalau arah angin ke selatan, maka dipastikan akan masuk jalur penerbangan ke Yogya.
Meski jumlah laporan lebih sedikit dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 49 laporan, namun Nono menegaskan penerbangan balon udara liar sangat mengganggu penerbangan.
"Jumlahnya sudah turun tapi harapan kami jangan sampai dilepas secara liar, bahaya bagi keselamatan penerbangan," lanjutnya.
Nono mengatakan bahwa langkah antisipasi dan mitigasi telah diambil.
NOTAM berisi peringatan atas potensi gangguan balon udara liar terhadap aktivitas penerbangan pesawat komersial maupun militer.
"Untuk mitigasi, penerbitan NOTAM untuk seluruh traffic diharapkan berhati-hati karena ada penerbangan balon udara. Meningkatkan kewaspadaan ATC terhadap peluncuran penerbangan balon udara liar untuk melaporkan ke pilot berdasarkan laporan dari pilot sebelumnya," jelasnya.
Bahkan jika dalam kondisi ekstrem, AirNav juga mengeluarkan NOTAM berisi panduan rute alternatif bagi penerbangan. Hal itu jika jalur penerbangan normal tidak memungkinkan untuk dilintasi pesawat.
"Jika rute sangat ekstrem, maka ada alternatif rute untuk tidak melewati rute tersebut," ujar Nono.
Dia menjelaskan bahwa menerbangkan balon udara tidak dilarang. Masyarakat tetap diperbolehkan menerbangkan balon udara asalkan sesuai dengan ketentuan Permenhub 40/2018.
Yakni tinggi balon maksimal 7 meter, ketinggian total 150 meter, warna balon udara harus mencolok, garis tengah maksimal 4 meter, diikat dengan minimal 3 tali tambahan. Dan jika balon tidak berbentuk bulat atau oval atau jumlahnya lebih dari 1 maka dimensi balon maksimal 4x4x7 meter.
Tak hanya itu, latihan terbang Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta turut terganggu dengan keberadaan balon udara yang terbang secara liar.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Ops Lanud Adisutjipto, Kolonel Pnb Feri Yunaldi menjelaskan pihak lanud telah berkoordinasi dengan ATC Adisutjipto untuk mengantisipasi sejak dini kemungkinan balon udara masuk ke wilayah udara sekolah penerbang (Sekbang) TNI AU tersebut.
"Jelas (terganggu), kita sangat support apabila pada saat kita latihan langsung diberikan informasi ke tower (jika ada balon udara terbang liar). Supaya terbang (pesawat) menghindari daerah tersebut, karena yang bisa menghindari pesawat, balon tak bisa menghindari," kata Feri Yunaldi.
"Kita terbang di sekeliling area Yogya, kalau ada laporan balon udara kita akan infokan ke petugas lalu lintas udara dan disampaikan ke seluruh penerbangan untuk menghindari," lanjutnya.
Komandan Satuan POM AU Adisutjipto, Letkol (POM) Muhammad Rudi menambahkan, pihaknya berharap masyarakat berperan aktif menyampaikan informasi jika mengetahui atau melihat adanya aktivitas penerbangan balon udara secara liar.
"Bisa melapor ke nomor kami, 085799088172. Ini akan standby dan siaga 24 jam," ujarnya.
Selain potensi ancaman balon udara liar, Rudi juga mengingatkan akan bahaya sinar laser. Terlebih, mulai malam nanti Sekbang Adisutjipto akan melakukan latihan terbang malam hari.
"Sinar laser ini juga mengganggu, nanti malam dimulai latihan terbang malam, kami mengimbau kembali karena beberapa waktu yang lalu adanya kejadian sorot laser dari masyarakat yang sangat mengganggu penerbangan, khususnya bagi siswa Sekbang yang melaksanakan latihan," jelasnya.