Jakarta - Korlantas Polri membeberkan data kecelakaan dan korban meninggal selama arus mudik dari H-7 hingga H-3 lebaran 2019. Hingga H-3, tercatat ada 284 kecelakaan dan 61 orang yang meninggal dunia.
Berdasarkan data tersebut, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai mudik tahun ini berhasil karena menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sebab jumlah kecelakaan selama arus mudik sendiri dinilai menurun jika dibandingkan dengan arus mudik pada tahun lalu.
"Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan mudik lebaran adalah menurunnya angka kecelakaan lalu lintas," buka Djoko melalui keterangannya.
Ia menguraikan selama H-7 hingga H-3, data angka kecelakaan dari Korlantas Polri menyebutkan terjadi 703 kejadian (2018) menjadi 284 kejadian (2019). Ada penurunan sebesar 60%.
Korban yang meninggal dunia juga menurun 59%. Sebanyak 148 orang meninggal tahun 2018, di tahun 2029 hanya 61 orang meninggal dunia. Sementara usia produktif (15-50 tahun) masih mendominasi korban kecelakaan, yakni 355 orang dari total 506 orang (70%).
Penurunan angka kecelakaan arus mudik, kata Djoko, hasil upaya seluruh pihak menyiapkan infrastruktur dan sistem lalu lintas yang baik.
"Menurunnya angka kecelakaan ini dapat diartikan meningkat kesadaran berlalu lintas, ketersediaan infrastruktur yang makin membaik dan penetapan sejumlah strategi manajemen rekayasa lalu lintas yang diterapkan," ujar Djoko.
"Dapat dikatakan tahun ini lebih nyaman ketimbang tahun lalu. Juga termasuk kesiapan jalan nasional, provinsi dan kab/kota yang semakin membaik yang dilengkapi rambu, marka dan penerangan jalan umum," ujar Djoko.