Ponorogo - Satai merupakan salah satu kuliner asli dari Ponorogo Jawa Timur. Namun, tak banyak orang tahu jika Ponorogo punya satai yang khas dan lain dari pada yang lain.
Agar dapat menjadi pengingat, warga kampung satai di Ponorogo pun membuat satai raksasa. Jika satai pada umumnya bertusuk kecil, di Ponorogo warga membuat satai setinggi 3 meter.
Satai raksasa ini dibuat oleh warga Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Satai dengan tinggi 3 meter itu disebut telah menghabiskan 24 ekor ayam.
Ketua Paguyuban Pedagang Satai Ponorogo, Syamsul Hidayat mengatakan, warga sengaja membuat satai berukuran raksasa ini agar dapat menjadi pengingat, bahwa Desa Setono merupakan sentranya satai khas Ponorogo.
"satai berukuran raksasa ini pengingat dan sekaligus untuk mematenkan kepada masyarakat, bahwa (Desa) Setono merupakan sentra satai khas Ponorogo," katanya, Minggu (14/7).
Ia menambahkan, yang menjadi ciri khas satai Setono adalah bentuknya seperti dadu. Bentuk ini tidak dimiliki oleh sentra satai lain di Ponorogo. Selain itu, satai di Setono juga tidak berlemak.
Sebab dalam proses pembuatannya, satai Setono terlebih dahulu dicelupkan di air mendidih. Proses tersebut dipercaya akan dapat menghilangkan lemak yang menempel di daging.
Selain itu, dalam urusan bumbu, satai Setono juga berbeda dengan bumbu satai lainnya. Jika di satai pada umumnya, bumbu satai sangat halus, sedangkan di satai Setono, bumbunya lebih kasar dan kering.
"Semua memang memiliki ciri khas masing-masing. Di sini, pokoknya beda lah," katanya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelaskan bahwa sentra satai di Ponorogo ada tiga. Pertama di Kelurahan Purbosuman, kedua di Gang satai Kelurahan Nologaten dan terakhir di Kampung satai Setono.
"Tiga-tiganya beda-beda ciri khasnya. Kalau yang di Lawu itu satainya memanjang. Jika di Setono itu bentuknya kayak dadu," tambahnya.