Polri bersama dengan TNI melaksanakan apel pengamanan di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat. Apel pengamanan itu terkait acara debat Pilpres 2019 keempat yang akan digelar pada malam hari nanti sekitar pukul 19.00 WIB.
Karo Ops Polda Metro, Kombes Slamet Hadi mengatakan, apel pengamanan dilakukan agar selama berjalannya debat tidak adanya insiden ledakan kembali seperti pada debat Pilpres ketiga yang dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta.
"Sehingga tidak ada tempat-tempat yang tidak dilakukan pengamanan. Karena kita tadi sudah melakukan TWG untuk melakukan penjelasan kepada mereka terkait wilayah pengamanannya," kata Slamet, Jakarta, Sabtu (30/3).
Ia pun menjelaskan, konsep pengamanan pada saat debat nanti akan dibagi menjadi empat ring. Salah satunya akan melakukan pengamanan di ring 1 bersama dengan Paspampres.
"Konsep pengamanan yang kita buat ada ring 1, ring 2, ring 3 dan ring 4. Ring 1 nanti akan membantu Paspampres, ring 2 untuk membantu tugas-tugas ketika escape itu dilaksanakan. Kemudian ring 3 adalah di sekitar lokasi parkir hotel Shangrila, ring 4 adalah pengamanan jalur lintas oleh Dirlantas," jelasnya.
Ia mengaku sudah siap dalam menjalankan tugas nanti bersama dengan TNI. Karena, itu memang sudah menjadi tugas mereka dalam melakukan pengamanan.
"Sudah kita tempatkan (personel). Itu menjadi pola pengamanan kita, untuk kontribusi kita dengan itu kita siap mengamankan kegiatan debat keempat ini," ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0501 Jakarta Pusat Letkol Inf Wahyu Yudhayana menyebut, sebanyak 600 personel TNI siap diterjunkan untuk membantu Polri dalam mengamankan debat Pilpres keempat.
"Ada 600 (personel) ya. Dari Kodam, ada brigif dan ada resimen. Intinya kami dukung Polri dalam melakukan pengamanan debat Capres," sebut Wahyu.
Lalu, terkait dengan adanya pendukung dari masing-masing paslon pada saat debat nanti. Ia ingin agar masyarakat bisa menyaksikan debat di rumah saja bersama dengan keluarga.
"Di dalam tidak ada nonton bareng, dan kita sampaikan kepada masyarakat gunakan sarana yang ada di rumah masing-masing, khususnya televisi," ucap Slamet.
"Kita akan mengikuti apa yang disampaikan KPU. Sesuai undangan yaitu 500 undangan yang terdiri dari masing-masing pendukung itu 100-100, kemudian 300 yang lainnya adalah undangan dari KPU," sambungnya.