Seorang polisi asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tewas usai kontak tembak-menembak dengan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua. Orangtua korban, Amir membenarkan kabar kematian anak keduanya yang bernama Aldi, anggota Brimob di Jakarta. Kabar itu diperoleh pada pukul 08.00 WITA.
"Saya dapat kabar dari komandannya (Brimob) tadi pagi (Rabu) kalau anak saya meninggal di Papua karena tertembak," ujar Amir, yang bekerja sehari-hari sebagai buruh, di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan. Seperti dilansir Antara, Rabu (20/3).
Aldi lulus sebagai anggota polisi pada 2018 dan ditempatkan di Markas Besar Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, di Jakarta. Amir menuturkan, anaknya itu ditugaskan di Kabupaten Nduga sejak dua bulan lalu.
Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro menjelaskan, informasi itu dia dapat dari personel Brimob di Papua sekitar pukul 08.00 WITA.
Sesuai informasi yang diperoleh, Aldi tertembak kelompok sipil bersenjata saat pengamanan di Bandara Nduga menyambut kunjungan komandan Satgas Pengamanan setempat.
Tembak-menembak antara polisi dan kelompok sipil bersenjata terjadi di daerah Mogi Kabupaten Nduga Papua sekitar pukul 07.30 WITA.
Selain Aldi, ada dua polisi yang juga ditembak dan luka-luka, yakni Ipda Arif Rahman, Bhayangkara Dua Polisi Rafiq Fitrah Kuriniawan.
Rahman luka pada bahu kiri tembus ke belakang dan Kurniawan luka tembak pinggang kanan bagian belakang. "Semoga dua anggota polisi yang menjadi korban penembakan ini selamat. Almarhum Brada Aldi selama ini bertugas di Resimen II Pasukan Pelopor Jakarta," kata Triwantoro.
Rencananya jenazah almarhum Aldi akan diberangkatkan dari Bandara Timika pada Kamis (21/3) sekira pukul 07.00 WITA menuju Bandara Jayapura, Papua.
Dari sana, jenazah itu sekitar pukul 11.00 WITA akan diterbangkan menuju Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, menggunakan pesawat Lion Air, dan diperkirakan tiba di Bandara Juwata, Tarakan, sekitar pukul 20.00 WITA lalu disemayamkan.
Jumat pagi (22/3), jenazah Aldi akan diberangkatkan ke rumah orangtuanya di Kabupaten Nunukan menggunakan kapal cepat, dan akan dijemput dengan gelar pasukan di Pelabuhan Liem Hie Djung, Tanah Merah, sebelum dibawa ke rumah orangtuanya di RT012 Kelurahan Nunukan Timur, tepatnya di samping kanan Pelabuhan Tunon Taka.