Calon Presiden nomer urut 01 Joko Widodo menegaskan kartu prakerja tidak akan merugikan negara. Dia menjelaskan kartu tersebut diperuntukan untuk lulusan SMP, SMA, SMK hingga perguruan tinggi. Dia mengatakan kartu tersebut akan digunakan untuk para lulusan mendapatkan traning.
"Merugikan gimana? ini loh kartu prakerja, yang sering ditanyakan. Jadi ini nanti lulusan SMK, SMA, atau SMP misalnya atau universitas misalnya ini akan setelah pegang ini akan ditraning. Traningnya itu bisa BUMN, bisa swasta bisa juga kementerian pemerintah," kata Jokowi usai menghadiri festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3).
"Tapi dalam jumlah yang banyak bisa di dalam negeri bisa di luar negeri," lanjut Jokowi.
Dia menjelaskan para lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi akan diberikan traning. Dan jika belum mendapatkan pekerjaan akan diberikan honor. "Kalau traningnya selesai belum dapat pekerjaan diberikan insetip honor sampai waktu tertentu bisa 6 bulan," jelas Jokowi.
Dia juga menepis kabar bahwa kartu tersebut diperuntukan untuk para penggangguran. Dia menjelaskan para pengangguran yang mendapatkan kartu tersebut akan mendapatkan training sehingga mudah untuk mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Kita ini enggak sanggup antara keluaran SMA, SMK, dengan industri yang membutuhkan. Banyak industri garmen yang bingung mencari pekerja karena tidak ada skill yang siap. Ini tugasnya pemerintah ke sana," lanjut Jokowi.
Dia pun merencanakan jumlah kartu tersebut akan diberikan kepada sekitar 2 juta pra kerja. Namun hal tersebut dihitung dari berapa banyak yang mengikuti pelatihan.
"Ini nanti ada jumlahnya, jadi setahun kita hitung 2 juta ya 2 juta. atau 1 juta itu, ditraning itu kemampuan kita dihitung. Tapi ini jumlahnya gede-gedean," kata Jokowi.
"Ini kan jumlahnya di APBN tertentu. Jumlahnya tertentu juga, tapi yang jelas jutaan bukan ratusan ribu tapi jutaan. Ini yang gede itu," lanjut Jokowi.
Kemudian dia juga menjelaskan lapangan kerja juga akan ditingkatkan kembapi jika dirasa masih kurang. Yaitu dengan cara memberikan training terlebih dahulu.
"Iya tentu saja seiring, antara investasi, antara pembuka lapangan pekerjaan dengan training ini. nanti link and match antara di latih sama yang membutuhkan juga sambung. Jangan kelulusan bangunan, yang dibutuhkan enggak sambung," kata Jokowi.