Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berjanji akan memberikan perhatian pada Situs Sekaran, yang ditemukan di jalur tol Malang-Pandaan. Dirjen Kebudayaan, Balai Penelitian Arkeologi dan Pemprov Jawa Timur akan bekerja sama sesuai dengan kapasitas masing-masing.
"Kalau situs purbakala, ya nanti kita amankan sesuai dengan undang-undang. Tidak boleh lagi dieksploitasi untuk kepentingan yang lain, harus dilindungi, bagian dari perlindungan kekayaan nasional kita," kata Muhadjir Effendy di sela memantau pelaksanaan UNBK di Kota Malang, Selasa (26/4).
Menteri Muhadjir mengatakan, Kemendikbud memiliki tugas memelihara dan melestarikan semua situs-situs kepurbakalaan. Lewat Balai Penelitian Arkeologi akan melakukan kajian berkaitan dengan nilai sejarah benda-benda tersebut.
"Domainnya Mendikbud itu memelihara dan melestarikan semua situs-situs kepurbakalaan," tegasnya.
Sementara terkait dengan segala rencana pengembangannya termasuk kepariwisataan menjadi tanggung jawab Kementrian Pariwisata. Kedua departemen akan bersama-sama membicarakan kajian sejarah dan tindak lanjut temuan tersebut.
"Sedangkan kemudian itu dikapitalisasi dimanfaatkan untuk wisata dan seterusnya itu nanti wilayahnya Kementerian Pariwisata. Kita selalu bergandengan tangan itu untuk selalu support," katanya.
Situs Sekaran ditemukan di jalur Tol Malang-Pandaan seksi V di Dusun Sekarang, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Situs dalam bentuk struktur batu bata itu diduga bangunan kompleks era sebelum Majapahit.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) telah melakukan ekskavasi selama 10 hari untuk proses penetapan luasan area situs. Hasil kajian BPCB menjadi rekomendasi untuk kelanjutan pembanguan tol dan pelestarian situs lanjutan.
Akibat temuan tersebut, jalan tol yang melintas di area situs akan digeser sepanjang 8 Km. Sementara kajian situs diserahkan kepada Balai Arkeologi Yogjakarta.