
Pemerintah menetapkan pelarangan permanen untuk pesawat Boeing 737 Max 8 terbang. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan hanya memberikan jangka waktu satu minggu larangan terbang untuk keperluan pemeriksaan.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan, mengatakan bahwa PT Garuda Indonesia siap dan taat untuk menjalankan instruksi Kementerian Perhubungan.
"Kita kan sudah mengikuti arahan dari pemerintah, Kemenhub untuk grounded. Otomatis kita grounded dulu lah. Tidak boleh terbang. Sampai arahan lebih lanjut dari regulator," kata dia, kepada Merdeka.com, Sabtu (16/3).
Dia menjelaskan, sepanjang masa grounded, pesawat Boeing 737 Max 8 akan menjalani perawatan dan pengawasan dari pihak maskapai.
"Kan sebenarnya pemeliharaan pesawat itu kan ada schedule-nya. Nah tetap kita lakukan. Ketika terbang dia ada perawatan juga. Nah pesawat itu ketika grounded dia dalam tanda kutip harus serviceable," jelas dia.
Langkah tersebut, kata dia, dilakukan untuk memastikan keandalan pesawat meskipun tidak diterbangkan. "Ya memang harus fit untuk terbang, tapi dia memang di-grounded, artinya tidak masuk dalam daftar armada yang kita terbangkan," ungkap dia.
"Karena dia (Boeing 737 Max) harus tetap laik terbang ketika dia akhirnya diizinkan terbang ya, tapi kita menunggu (kebijakan Kementerian Perhubungan)," imbuhnya.
Ikhsan pun mengatakan, larangan terbang terhadap Boeing 737 Max 8 tidak berdampak pada kinerja operasional Garuda Indonesia. Sebab, saat ini cuma ada satu Boeing Max 8 dalam armada maskapai pelat merah tersebut. "Cuma satu. Jadi operasional kita tidak terganggu lah," tandasnya.