Razia narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel di bekas lokalisasi Kampung Baru Palembang dua hari lalu, diketahui tanpa koordinasi dengan Polri. Razia itu berakhir dengan adanya korban peluru nyasar.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyampaikan penyesalannya dengan razia tersebut. Menurut dia, setiap gelaran yang berkaitan dengan penindakan hukum mesti dikoordinasikan dengan Polri.
"Saya sebenarnya mengharapkan kalau kegiatan yang bersama begitu diinformasikan ke Polda. Saya sudah konfirmasi dengan Kepala BNN, apa masalahnya, bisa di-backup Polda Sumsel dengan kekuatan penuh," ungkap Zulkarnain, Sabtu (2/3).
Meski demikian, dia berkeyakinan BNN Sumsel sudah memperhitungkan risiko dan apa saja yang ditimbulkan dari razia itu. Apalagi obyek razia adalah eks lokalisasi yang diduga menjadi sarang narkoba.
"Itu kan kampung narkoba, mestinya dengan kekuatan penuh. Tapi saat razia itu hanya beberapa orang dari Pol PP dan BNN. Itu kami menyayangkan," ujarnya.
Dikatakannya, pemberantasan narkoba menjadi salah satu fokus penegak hukum saat ini. Sebab, peredaran barang haram itu semakin meluas dan menjadi musuh bersama.
"Saya yakin niat BNN bagus dan berapi-api, tetapi risiko juga harus dihitung. Mungkin ada konsep lain, misal pencegahan bukan sekedar penindakan," kata dia.
Terkait kasus peluru nyasar itu, Zulkarnain menyebut masih dalam proses penyelidikan. Penyidik akan mencari tahu jenis peluru yang bersarang dan kronologis kejadiannya.
"Namanya kampung narkoba, mereka juga pasti punya senjata api rakitan, kampung seperti itu tidak mungkin mulus-mulus saja. Kita periksa dulu, dari peluru BNN atau siapa, dilihat kalibernya seperti apa," pungkasnya.
Diketahui, Muhammad Akbar Tanjung (17) menjadi korban peluru nyasar di dada kiri saat razia BNN Sumsel bersama Satpol PP Palembang di eks lokalisasi Kampung Baru, Palembang, Kamis (28/2) malam.
Peluru nyasar itu terjadi saat baku tembak antara petugas dengan sekelompok orang di TKP. Korban yang berada di lokasi tersungkur akibat terkena tembakan di dadanya. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.