Quetta - Kelompok radikal ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Quetta, Pakistan. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (12/4) itu menewaskan 20 orang dan menyebabkan 48 orang luka-luka.
Minggu (14/4/2019), ISIS menyiarkan foto dan nama pelaku bom bunuh diri tersebut pada Sabtu (13/4). ISIS menyatakan target pengeboman itu adalah kaum muslim Syiah.
Sementara itu, sebelumnya kelompok Taliban Pakistan mengaku menjadi dalang bom bunuh diri tersebut. Mereka mengaku berkolaborasi dengan Laskar e-Jhangvi, kelompok ekstrimis Sunni yang kerap mengotaki sejumlah serangan terhadap muslim Syiah di Pakistan.
Pemerintah Pakistan membantah ada ISIS di negara mereka. Namun, ISIS sempat beberapa kali mengklaim menjadi dalang sejumlah serangan di Pakistan.
Organisasi Amnesty International menyatakan peristiwa bom bunuh diri itu menjadi peringatan pedih terhadap sejumlah serangan kepada etnis Hazara--yang kebanyakan merupakan muslim Syiah--dalam beberapa tahun belakangan. Mereka pun meminta Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memberikan perlindungan maksimal kepada kelompok etnis Hazara.
"Tiap saat mereka selalu dijanjikan akan lebih dilindungi, namun janji-janji itu tidak ditepati," kata Wakil Direktur Amnesty International untuk Asia Selatan, Omar Waraich.