Kenya - Dua dokter asal Kuba diculik di perbatasan Kenya dan Somalia. Pemerintah Kenya menduga penculikan itu dilakukan oleh kelompok teror Al-Shabaab. Dalam aksi penculikan itu, satu polisi tewas tertembak.
Minggu (14/4/2019), penculikan terjadi pada Jumat (12/4) saat dua dokter tersebut dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat mereka bekerja, Mandera County Referral Hospital. Polisi Kenya mengatakan kedua dokter itu berangkat menggunakan mobil yang dikawal oleh dua orang polisi.
Namun tiba-tiba datang dua mobil memepet mereka di tengah perjalanan dekat perbatasan Somalia. Satu polisi tertembak dan pelaku berhasil menculik kedua dokter. Pelaku memasukkan kedua dokter ke dalam mobil mereka dan langsung tancap gas melintasi perbatasan tersebut. Saat ini, mobil yang membawa dua dokter tersebut sudah ditemukan dan si sopir diamankan untuk dimintai keterangan.
"Semua keamanan telah dimobilisasi untuk mengejar para penjahat dan menyelamatkan para korban. Kami berharap agar masyarakat tetap tenang dan menghindari spekulasi selama aparat keamanan mengejar para penjahat," ujar pihak kepolisian nasional dalam sebuah keterangan.
Sebelumnya Kenya juga telah mengirimkan 50 dokter ke Kuba untuk mendapatkan pelatihan khusus tentang kesehatan keluarga.
Setelah adanya serangan itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi mengeluarkan peringatan agar warga tidak mendekati daerah dekat perbatasan Kenya-Somalia dan wilayah pantai. Warga diingatkan untuk berhati-hati teradap kejahatan, terorrisme dan penculikan.
Sebelumnya pada November 2018 pekerja asal Italia juga diculik di wilayah pantai Kenya oleh kelompok yang diduga memiliki keterkaitan dengan Al-Shabaab. Serangan ini terjadi secara signifikan sejak Maret 2017, ketika Presiden AS Donald Trump memberi wewenang kepada militer AS untuk melakukan serangan kepada kelompok Al-Shabaab.