Gresik - Curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Gresik membuat 18 desa dan persawahan di empat kecamatan diterjang banjir. Aktivitas warga pun menjadi terganggu.
Banjir yang terjadi sejak Rabu (1/5) sore ini melanda Kecamatan Balong Pangkang, Cerme, Benjeng dan Menganti. Data BPBD Kabupaten Gresik ketinggian air yang merendam 18 desa bervariasi. Mulai 40 cm hingga 140 cm. Akibatnya banyak warga yang sudah dievakuasi.
Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso Sagito mengatakan hingga pukul 14.00 WIB, banjir luapan Kali Lamongan belum surut.
"Saat ini belum surut dari 18 desa di empat kecamatan terdampak banjir yang paling parah di Kecamatan Benjeng. Ketiggian air mencapai 1 meter," kata Tarso saat dikonfirkami detikcom, Kamis (2/5/2019).
Meski begitu, pihak BPBD Kabupaten Gresik telah menyiapkan tenda pengungsian dan dapur umur di kawasan terdampak banjir.
"Kami sudah siapkan dapur umum, tenda pengungsian juga. Peralatan perahu karet sudah kami terjunkan untuk membantu warga terdampak. Namun meski sudah disiapkan tenda pengungsian, warga lebih memilih tinggal di rumah-rumah milik saudaranya," jelas Tarso.
Pihaknya akan berada di lokasi banjir hingga kondisi surut. "Kami akan standbay hingga kondisi air surut dan normal kembali," ujar Tarso.
Dari pantauan detikcom, mulai jalur Morowudi sudah ditutup total. Hanya beberapa kendaraan yang nekat melintas. Namun kenekatan tersebut membuat sepeda motor banyak yang mogok.
Informasi yang dihimpun dari Pusdalops BPBD Kabupaten Gresik, ada 18 desa di empat kecamatan diterjang banjir. Yakni:
1. Kecamatan Balongpanggang ada 7 desa
2. Kecamatan Benjeng ada 6 desa
3. Kecamatan Cerme ada 3 desa
4. Kecamatan Menganti ada 2 desa