Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya mau meresmikan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peresmian ini menyusul rampungnya konstruksi dan sudah melakukan pengisian awal (impounding) bendungan pada Kamis (13/12/2018).
Proses pengisian Bendungan Rotiklot dilakukan setelah memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan. Adapun, kapasitas tampung bendungan sebesar 3,3 juta m3.
Jakarta, Senin (20/5/2019). Presiden Jokowi diagendakan akan lepas landas pada pukul 08.00 WIB menggunakan pesawat kepresidenan dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Bendungan Rotiklot merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun tahun 2015-2019. Groundbreaking Bendungan ini dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 28 Desember 2015.
Pembangunan bendungan Rotiklot yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) - PT Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana dari APBN senilai Rp 496 miliar.
Untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan di NTT, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen SDA secara bertahap meningkatkan jumlah tampungan air di Provinsi NTT. Keberadan tampungan air seperti bendungan dan embung sangat penting karena musim hujan di NTT sangat pendek yakni 3-4 bulan.
Sebanyak tujuh bendungan dibangun di NTT di mana dua di antaranya sudah selesai yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot di Kabupaten Belu. Dua bendungan lain yakni Napun Gete di kabupaten Sika dan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan dalam tahap pembanguan. Satu bendungan dalam tahap persiapan yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang yang akan dimulai pada 2019.
Kementerian PUPR juga merencanakan pembangunan dua bendungan baru lainnya yakni Bendungan Mbay/Lombo di Kabupaten Nagekeo dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.