Politikus Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hadi Mulyadi yang juga Wakil Gubernur Kaltim, menjadi pembina ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) di Kalimantan Timur. Hadi tidak ambil pusing apabila nanti dia dipecat terkait hal tersebut.
Menurut Hadi, sejauh ini dia belum keluar dari PKS. Bahkan, saat ini, Hadi masih menjabat anggota Majelis Syuro PKS, sambil menempati jabatan pembina Garbi Kaltim.
"Kalau sebagai pembina Garbi, saya dianggap tidak lagi, dilarang di PKS, itu dilihat nanti. Tidak ada masalah. Saya dulu mendirikan PKS, membesarkannya. Kalau misal dianggap tidak lagi di PKS, itu hak PKS menilai saya," kata Hadi kepada wartawan di acara berbuka puasa bersama inisiator Garbi Anis Matta, Samarinda, Sabtu kemarin.
Hadi menerangkan, meski memang sebagian Garbi berasal dari kader PKS, sejauh ini tidak ada niatan untuk memecah belah PKS. "Ada keputusan rotasi di internal PKS, bagi kami itu dipecat tanda kutip. Karena sisa 4 bulan Pemilu. Ini kan suatu yang tidak produktif," ungkap Hadi.
Masih menurut Hadi, sejauh ini belum bisa dipastikan Garbi menjadi parpol baru atau tidak. "Garbi ini sejalan visi misi gubernur. Tidak ada yang bertentangan. Kalau memang memenuhi syarat (jadi parpol baru), kenapa tidak?" terang Hadi.
"Saya diusung PKS (di Pilgub Kaltim). Transaksi saya dengan PKS selesai. Urusan saya dengan PKS selesai. Dan saya, pendiri PKS dahulu, semua hak dan kewajiban saya sebagai PKS selesai dengan selesainya (masa jabatan) Wagub," pungkas Hadi.