Polewali Mandar - Sekelompok bocah dari desa yang bertetangga di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terlibat tawuran pada hari pertama Lebaran Idul Fitri. Tawuran ini dipicu saling ejek.
Tawuran yang melibatkan bocah dari Desa Sepa Batu dan Kelurahan Tinambung itu terjadi di atas Jembatan Tinambung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (5/6/2019) sore. Mereka saling pukul hingga menyebabkan arus lalu lintas macet.
Awalnya, kelompok bocah itu terlibat 'perang' menggunakan senjata mainan berbahaya. Tawuran berhenti setelah sejumlah pria dewasa turun tangan mengamankan mereka.
Beruntung, tawuran ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Namun sejumlah anak terluka lantaran terkena peluru padat dari senjata mainan berbahaya.
Salah satunya anak berusia 9 tahun berinisial R yang menderita luka memar pada pipi. Dia terkena peluru senjata mainan yang ditembakkan dari jarak sangat dekat.
"Iya, tadi sempat kena peluru. Soalnya, tidak pakai penutup wajah, tapi tidak apa-apa, sudah biasa," ujarnya sembari berlalu.
Sementara itu, salah seorang warga yang dimintai konfirmasi mengaku tawuran seakan sudah menjadi tradisi anak-anak di daerah ini setiap hari raya tiba.
"Tiap tahun seperti ini, ini sangat bahaya memang, tapi anak-anak tidak ada kapoknya," ujar H Muh Mesi kepada wartawan.
Lelaki yang bekerja sebagai pedagang itu juga mengatakan, kendati sudah
sering terjadi, pihak kepolisian tidak melakukan upaya agar tidak
berulang kembali.
"Tidak ada perhatian. Seandainya ada perhatian, pasti tidak akan ada seperti ini," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, selama perang senjata mainan berbahaya berlangsung, berulang kali ratusan anak ini terlibat saling kejar dan saling pukul. Tidak sedikit pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, yang mengeluh lantaran nyaris terjatuh lantaran terkena peluru nyasar anak-anak yang menjadikan jembatan layaknya arena pertempuran.
"Tidak ada perhatian. Seandainya ada perhatian, pasti tidak akan ada seperti ini," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, selama perang senjata mainan berbahaya berlangsung, berulang kali ratusan anak ini terlibat saling kejar dan saling pukul. Tidak sedikit pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, yang mengeluh lantaran nyaris terjatuh lantaran terkena peluru nyasar anak-anak yang menjadikan jembatan layaknya arena pertempuran.