Jakarta - Pendaratan robot penjelajah Mars 2020 adalah misi besar NASA yang jadi sorotan publik. NASA pun mengundang para pecinta sains dan luar angkasa ikut menyaksikan misi pendaratan tersebut.
Untuk diketahui, Mars 2020 akan mendarat di kawah Jezero yang memiliki lebar sekitar 45 kilometer. Kawah ini dulunya sempat menjadi lokasi delta sungai.
Robot penjelajah ini memiliki misi untuk mencari tanda-tanda kehidupan, mencari ciri geologi area tersebut, mencari es air yang terkubur dan berbagai pekerjaan lainnya.
Perjalanan robot penjelajah ini pun jadi semakin menarik karena sebuah webcam built-in kini terpasang di Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA.
Kamera ini membuat kita semua bisa ikut menyaksikan langsung para ilmuwan yang bekerja keras menguji dan mengumpulkan semua bagian penting yang akan membuat robot penjelajah bisa tiba di Mars dan kembali ke Bumi dengan selamat.
"Webcam ini menyediakan konten video (tanpa audio) dari pemandangan di JPL NASA. Kalian juga bisa menonton dan berpatisipasi dalam live webchat dengan para engineer dan ilmuwan di JPL dan tim penjelajahan robot Mars 2020. Mereka akan menjawab pertanyaan publik terkait segala hal tentang misi ini," demikian pernyataan NASA, seperti dikutip dari BGR, Minggu (9/6/2019).
NASA menambahkan keterangan, webchat akan berlangsung setiap Senin - Kamis pukul 11 pagi dan 4 sore waktu Amerika Serikat (AS). Sambil chat, publik juga bisa menyaksikan aktivitas yang sedang dikerjakan di laboratorium tersebut.
Badan antariksa AS ini sangat aktif melibatkan para pecinta sains dan luar angkasa dalam berbagai kegiatan mereka.
Sebelumnya, NASA mengajak netizen dan para folower media sosialnya mendaftarkan nama mereka untuk diterbangkan ke Mars menggunakan robot penjelajah Mars 2020.
Untuk mengirimkan nama kalian menuju Mars, caranya cukup mengisi form sederhana sebelum tanggal 30 September melalui website NASA. Setelah itu, kalian akan mendapatkan suvenir berupa tiket yang bisa dipamerkan dan juga poin 'frequent flyer' hingga ratusan juta kilometer.
Nantinya nama para pendaftar akan ditulis menggunakan sinar elektron di atas mikrochip. Nama-nama ini akan ditulis dengan ukuran yang sangat kecil sehingga satu mikrochip mampu menampung satu juta nama.
Saat ini, total sudah ada sekitar 6,8 juta pendaftar dari berbagai negara yang mengirimkan nama mereka untuk ikut diterbangkan ke Mars.
Pendaftar dari Indonesia cukup banyak. Saat artikel ini dibuat, sudah ada sekitar 8.000 orang yang mendaftar, sehingga menempatkan Indonesia di urutan ke-14 dalam daftar 'terbang' ke Mars ini.