Surabaya - Pilpres 2019 memasuki tahap penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Warga Jatim ramai-ramai tolak aksi kerusuhan yang dapat mengganggu kondusivitas. Kampanye tolak kerusuhan menjamur di banyak kota/kabupaten di Jatim.
Minggu (16/6) suasana Car Free Day di Surabaya semarak dengan hadirnya beberapa tokoh Forkopimda Jatim. Terlihat Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetija hadir. Mereka mengajak masyarakat yang hadir untuk menolak kerusuhan.
Pasalnya, usai pagelaran Pilpres 2019 beberapa kerusuhan sempat terjadi di Jakarta hingga Jawa Timur. Untuk itu, para Forkopimda berkomitmen jika kerusuhan di Jatim seperti pembakaran Polsek Tambelangan Sampang, Madura tidak boleh terulang.
"Dalam rangka menyongsong HUT Bhayangkara, kami mengadakan kegiatan gerak jalan santai dan dalam rangka menghadapi isu yang berkembang dimana masyarakat Jatim jaga Surabaya untuk Indonesia damai bersama-sama," kata Luki di sela acara di depan monumen Polri di Surabaya.
Sejumlah spanduk berisikan ajakan menolak kerusuhan menghiasi jalanan Surabaya. Spanduk yang terpasang bertuliskan antara lain #JogoJawaTimur #JogoSurabaya #TolakKerusuhan #UntukIndonesiaDamai, Jogo Jawa Timur Untuk Indonesia, dan Masyarakat Jawa Timur menolak kerusuhan.
Di kesempatan yang sama, Luki berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergabung dan berkomitmen menolak kerusuhan. Luki menambahkan kegiatan ini juga serentak dilakukan di seluruh wilayah di Jawa Timur.
Di Probolinggo, seluruh jajaran Polres Probolinggo bersama masyarakat melakukan 'longmarch' sejauh kurang lebih 7 kilometer. Massa menelusuri jalanan perkampungan atau "Aleng-aleng Kampung", sembari melakukan kampanye menolak adanya kerusuhan usai Pemilihan Umum 2019.
Sementara hal berbeda dilakukan Polres Probolinggo Kota. Masyarakat bersama Forkopimda menggelar "Colour Run". Colour Run dipilih sebagai wujud kecintaan, terhadap Negara Indonesia.
Di Tuban, muspida bersama kaum milenial gowes bareng menyusuri jalanan kota sambil menyerukan Tuban sebagai Bumi Wali yang Damai. Di Gresik, aks tolak kerusuhan digelar dalam kegiatan jalan sehat di Car Free Day di depan Wahana Ekspresi Pusponegoro di Jalan Jaksa Agung Soeprapto.
Kemudian ribuan masyarakat Lamongan bersama Forkompinda Lamongan satu suara menggelorakan hastag #TolakKerusuhan di jantung kota Lamongan, tepatnya di Alun-alun Lamongan. Penolakan masyarakat Lamongan ini dikemas dalam acara jalan sehat bareng keliling sejumlah jalan di dalam Kota Lamongan.
Aksi serupa juga digelar di Kabupaten Madiun. Sekitar seribu warga bersama forkopimda Kabupaten Madiun menggelar aksi menolak kerusuhan. Aksi di alun-alun Caruban itu dipimpin oleh Bupati Madiun H Ahmad Dawami.
Sementara itu, sebanyak 3500 warga Ponorogo mengikuti senam massal sekaligus deklarasi tolak kerusuhan yang diselenggarakan oleh Polres Ponorogo. Bertempat di Jalan Suromenggolo, masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Kemufian di Pacitan, kegiatan serupa juga digelar lewat jalan sehat. Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat tersebut mengikuti jalan sehat yang digelar polres bersama forkompimda.
Beralih ke Banyuwangi, ribuan warga menyemut di RTH Taman Blambangan. Mereka mengikuti gelaran olahraga bersama dan deklarasi anti kerusuhan. Tak hanya itu, dalam olahraga dan deklarasi itu, digelar pula penandatanganan komitmen menjaga kondusivitas dan kerukunan di Banyuwangi pascapemilu serentak 2019, yang dilakukan oleh tokoh masyarakat, partai politik dan ulama Banyuwangi.
Sedangkan sekitar 5 ribu warga Sidoarjo melakukan deklarasi tolak kerusuhan yang dikemas dalam jalan sehat dan senam pagi bersama. Jalan sehat diberangkatkan oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho bersama Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Lanjut ke Kediri, aksi tolak kerusuhan digelar dengan menghadirkan bazar murah. Sebelum bazar murah, Polresta Kediri melakukan acara jalan sehat dan deklarasi damai. Sementara di Jember, sedikitnya 15 ribu warga mengikuti jalan sehat dalam rangka memperingati HUT ke-73 Bhayangkara. Jalan sehat ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan menolak kerusuhan terkait pelaksanaan pemilu.
Bondowoso juga menggelar aksi tolak kerusuhan. Sekitar 3.000-an warga Bondowoso berkumpul di Alun-alun RBA Ki Ronggo. Mereka mendeklarasikan diri menolak kerusuhan menjelang putusan MK.
Lalu di Bojonegoro, deklarasi menolak kerusuhan dilakukan di tengah acara Jalan Santai dan Senam Bersama dalam rangka memperingati HUT ke-73 Bhayangkara di Alun--alun Bojonegoro. Sementara di Nganjuk, sekitar 3 ribu warga memadati Alun-alun dan Pendopo Pemkab Nganjuk. Warga ingin memperebutkan hadiah motor yang disediakan oleh Forkopimda. Hadiah sepeda motor tersebut merupakan rangkaian aksi menolak kerusuhan dan menciptakan suasana Nganjuk yang damai.