Sejumlah lapak pedagang di Jalan Lapangan Tengah, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi terbakar pada Kamis (18/7) malam. Belum diketahui penyebab kebakaran yang lokasinya persis di samping Kantor Pos Bekasi itu.
Berdasarkan pantauan merdeka.com pukul 20.30 WIB, api berkobar cukup besar, terutama di lapak pedagang makanan. Api menjalar ke beberapa lapak pedagang lainnya sehingga membuat panik penduduk setempat.
Pemilik lapak terlihat sibuk menyelamatkan barang-barangnya. Sebagian lain berupaya memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan armada pemadam milik Pemerintah Kota Bekasi.
Tak sedikit pengguna jalan melambatkan kendaraannya, mereka mengambil gambar menggunakan ponselnya. Alhasil, menyebabkan kemacetan di lokasi kebakaran tersebut.
Saksi mata di lokasi, Anwar mengatakan api muncul pertama kali di lapak pedagang nasi. Api kemudian berkobar semakin besar hingga menjalar ke lapak-lapak lainnya.
"Ada yang teriak-teriak kebakaran, kami berupaya membantu. Tapi, api semakin besar," ujar Anwar di lokasi pada Kamis (18/7).
Menurut dia, ada sekitar enam lapak pedagang kaki lima di sana, termasuk sebuah kios bengkel tambal ban. Warga yang bermukim di sekitar juga khawatir api merembet termasuk ke kantor pos Bekasi.
"Belum ketahuan penyebabnya, karena korsleting listrik atau penyebab lain," ujar Anwar.
Dinas Pemadam Kebakaran, Kota Bekasi mengidentifikasi jumlah kios yang dilahap api sebanyak 15 lapak pedagang di Jalan Lapangan Tengah, depan Lapangan Bola Multiguna, Margahayu, Bekasi Timur. Penyebabnya dari pembakaran sampah.
"Sementara tidak ada korban jiwa. Itu berawal dari pembakaran sampah dan merembet ke lapak," kata Kasi Rencana Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Bekasi, Yana Rphyana di lokasi, Kamis (18/7) malam.
Ada 15 lapak yang ludes. Mulai kios makanan sampai warung kelontong. Lapak ini berdiri di atas lahan seluas 700 meter. Beruntung api tak sampai merembet ke gedung Kantor Pos yang ada di sisi kanan lokasi kejadian.
"Ada enam unit armada pemadam yang diterjunkan," kata dia.
