Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat gunung tersebut dilanda tiga kali gempa guguran, enam kali gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa vulkanik dalam serta luncuran lava dari puncak kawah II.
SITARO - Setelah sebelumnya digoyang 43 kali gempa, aktivitas kegempaan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara mulai menurun. Meski demikian Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang mencatat Gunung Karangetang dilanda tiga kali gempa guguran, enam kali gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa vulkanik dalam serta tiga kali gempa tektonik jauh. Selain itu teramati luncuran lava dari puncak kawah II ditandai kepulan asap kelabu di lereng utara gunung.
Visual Gunung Karangetang terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah. Embusan asap dari kawah II teramati putih tebal setinggi 50 meter di atas puncak. Angin bertiup lemah ke arah selatan.
"Karangetang jelas tampak asap kawah putih tebal bertekanan gas kuat sekitar 400 Meter, kawah II putih sedang dengan tekanan gas sedang 150 meter," ujar Kepala Pos Pemantau Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang, Kamis (14/2/2019).
Namun demikian status Gunung Karangetang belum berubah, masih level III siaga. Masyarakat direkomendasikan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan). Selain itu area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.
