Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjawab sejumlah tudingan terhadap perseroan itu yang disebut bangkrut dan terus merugi.
Hal itu dipaparkan dalam pertemuan dengan sejumlah jajaran pemimpin media di Jakarta, Kamis (21/2).
Dia menuturkan ada dua aturan yang dipegang oleh perseroan itu yakni Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Undang Undang Nomor 30 Tahun 2007 soal Energi untuk menjalankan fungsinya.
Nicke menuturkan salah satu upaya adalah terkait dengan persoalan ketersediaan energi. Saat ini, Pertamina mengimpor sekitar 35 persen dari minyak untuk kebutuhan energi dalam negeri sekitar 1,5 juta per barel.
Saat ini, kata dia, pihaknya sudah membeli minyak dari 11 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dengan jumlah 115 ribu barel. Pada Juli nanti, Nicke memperkirakan pihaknya sudah membeli hasil keseluruhan K3S itu yang mencapai 225 ribu barel.
"Jika semuanya sudah dibeli, maka impor hanya akan ada 80 ribu barel per hari saja. Ini akan memperbaiki neraca migas," kata Nicke dalam acara tersebut.
Selain itu, hal itu akan menurunkan ongkos produksi karena biaya transportasi berbeda jika dilakukan dengan impor. Nicke juga menegaskan Indonesia juga tak akan mengeluarkan uang dolar ke luar negeri terkait dengan pengurangan impor tersebut.
Terkait dengan akses terhadap energi, Nicke menuturkan pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk distribusi BBM. Dia menuturkan hal itu juga berguna agar uang tetap beredar di desa-desa terkait.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut satu persatu BUMN mengalami kebangkrutan. Hal itu terkait dengan salah kelola oleh negara.
"Kita lihat sekarang BUMN-BUMN milik negara, milik rakyat, kebanggaan kita satu-satu hancur, satu-satu bangkrut. Tanya aja Garuda, pilot-pilot, tanya Pertamina, tanya PLN," kata Prabowo dalam acara Konsolidasi TPS Provinsi DKI Jakarta pada pertengahan Januari lalu.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga sebelumnya menuturkan laba PT Pertamina mencapai Rp20 triliun pada akhir tahun lalu. Walaupun masih untung, namun laba itu jauh turun dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya yakni Rp45 triliun (2016), dan Rp32 triliun (2017).
Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui tidak semua BUMN berkinerja baik, dan ada beberapa perusahaan negara yang memang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Namun, pemerintah sudah berupaya transparan dan berupaya keras mendongkrak kinerja perusahaan negara.
"Kami menyadari bahwa tidak semua BUMN itu hebat-hebat, ada memang yang harus kita survei. Tapi kami betul-betul transparan, tidak ada yang kita tutup-tutupi," ucap Rini di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa membuat kinerja BUMN menjadi tidak sehat. Misalnya, lantaran ekonomi global dan domestik sedang tidak bersahabat, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas industri yang berhubungan langsung dengan BUMN.