Ma'ruf Amin semakin optimistis untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2019 setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh Madura di Jakarta
JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin semakin optimistis untuk memenangkan pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal ini menyusul Dukungan pemenangan yang datang dari sejumlah tokoh Madura di Jakarta.
"Keluarga Syaichona Kholil, Madura, warga Koja, Tanjung Priok, mereka tumpah ruah mengadakan deklarasi yang dipimpin oleh Pak Haji Rawi di sini mendukung 01. Dengan adanya deklarasi ini, saya kira peluang kemenangan 01 semakin besar baik di Jakarta maupun Madura karena hari ini bertemu rakyat Madura di Jakarta dan seluruh Indonesia, bahkan ada dari Balikpapan, Kalimantan Barat, semuanya mendukung 01," ucap Ma'ruf di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dia menegaskan, untuk wilayah DKI Jakarta, saat ini diakuinya masih imbang. "Tinggal tunggu saja beberapa saat lagi masih ada dua bulan deklarasi-deklarasi, yakin saya di Banten dan Jakarta akan menang," ungkapnya.
Dukungan warga Madura, masih kata dia, terutama dari keluarga besar Bani Syaichona Kholil, Bangkalan yang merupakan guru dari pendiri Nahdlatul Ulama ( NU) KH Hasyim Asy'ari, suara Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura juga akan maksimal.
Menurut Ma'ruf, dirinya memiliki hubungan personal dengan warga Madura, baik hubungan dalam hal keilmuan maupun hubungan nasab. Pertama, dalam hubungan keilmuan, dirinya merupakan murid dari KH Hasyim Asy'ari. Selain hubungan keilmuan, juga ada hubungan nasab.
"Saya belajar di Ponpes Tebuireng (Jombang), Kiai Hasyim asy'ari muridnya Syaichona Kholil, dan Beliau Syaichona Kholil murid dari Syech Nawawi Al-Bantani. Saya keturunan dari Kiai Demang Plakaran Arosbaya, Bangkalan, lalu beliau memiliki anak bernama Raden Kiai Pragalba. Kemudian cucu beliau yang ada di Pamekasan dijadikan istri oleh Raja Sumedang Larang yang diberi gelar Nyai Ratu Surabaya," ungkap Ma'ruf.
Dia melanjutkan kisahnya yang berujung pada kakek nenek dari Maruf Amin. "Kalau saya jadi wapres, saya juga mewakili Madura. Kalau nanti betul-betul menjadi wapres, saya akan bantu Pak Jokowi agar NKRI tetap utuh karena bagi NU, NKRI adalah harga mati. Kedua, membangun supaya Indonesia menjadi maju," paparnya
Kiai Ma'ruf mengatakan, pilihannya menerima tawaran menjadi cawapres atas permintaan para ulama demi kebaikan bangsa. "Ini juga penghormatan pada orang Koja dan Tanjung Priok. Belum pernah ada orang Koja dan Tanjung Priok yang bisa jadi cawapres. Makanya syukur. Kalau ada orang Koja, orang Tanjung Priok, orang Jakarta Utara tidak mau memilih (Jokowi-Ma'ruf) ya innalillahi wainnailaihi rojiun," tukasnya.