
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menilai masyarakat untuk mengetahui tata cara beragama, agar kasus wanita bawa anjing ke dalam masjid di Bogor tidak terulang.
"Poin atau pelajaran yang perlu kita tangkap dari kejadian itu, adalah bahwa setiap kita umat beragama juga harus mengetahui tata cara agama yang lain yang tidak kita anut," kata Lukman usai meresmikan pembukaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional 2019, Denpasar, Bali, Rabu (3/7).
Misalnya, lanjut Lukman, bagaimana adab memasuki rumah ibadah, apakah boleh menggunakan alas kaki atau tidak. "Sehingga kemudian, di antara kita tidak ada yang merasa terlecehkan atau terhina karena perilaku kita, karena ketidaktahun itu," ungkapnya.
Dia juga meminta kepada warga untuk tidak terpancing emosi dan menyerahkan penuntasan kasus tersebut kepada penegak hukum. "Jadi oleh karenanya, kita tidak perlu terlalu terpancing emosi, kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum kita untuk menyelesaikan persoalan ini dengan bijak," ujar Lukman.
Sebelumnya polisi menetapkan SM, wanita yang membawa anjing ke dalam Masjid Al Munawaroh, Sentul City, Bogor sebagai tersangka penistaan agama. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan sudah dikirimkan.
"Penyidik meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan dan menaikkan status SM menjadi tersangka dengan pasal persangkaan pasal 156a terkait penodaan atau penistaan agama," kata Kapolres Bogor AM Dicky kepada merdeka.com, Selasa (2/7).