
Kebakaran hutan dan lahan seluas 40 hektare terjadi di Teluk Bono, Kabupaten Rokan Hilir, Riau sejak beberapa hari lalu. Satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melanjutkan upaya pemadaman di sana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, pihaknya mengerahkan dua unit helikopter jenis Sikorsky dan Mi-8 ke lokasi kebakaran.
"Iya, kita masih melakukan upaya pemadaman di Teluk Bano, Rokan Hilir. Dua helikopter kita terbangkan ke sana untuk melakukan bom air," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/7).
Kebakaran lahan di Teluk Bano Rokan Hilir sudah memasuki hari keempat. Berdasarkan pantauan udara, tampak asap putih masih mengepul ke udara. Kabut asap juga mulai terlihat di bebarapa daerah. Namun belum berimbas pada transportasi udara, dan masih berjalan lancar.
Edwar menyebutkan, untuk mengebut pemadaman, pihaknya juga dibantu dari darat oleh tim gabungan. Sejumlah personel TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat setempat bahu membahu melakukan pemadaman.
"Mudah-mudahan segera padam, masih diupayakan," ungkapnya.
Berdasarkan catatan BPBD, hingga awal Juli 2019 ini, lebih dari 3.211 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami kebakaran lahan dengan luas mencapai 1.426.83 hektare.
Untuk di Bengkalis, kebakaran lahan yang paling luas berada di Pulau Rupat. Pulau indah itu berada persis di bibir Selat Malaka jaliur transportasi laut tersibuk yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Tahun lalu juga terjadi kebakaran di lokasi tersebut, bahkan menjadi yang terparah.
Kebakaran turut melanda di Kabupaten Rokan Hilir, dengan luas kebakaran mencapai 548.25 hektare. Sementara di Siak 347.85 hektare, Dumai 266.75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir 118.6 hektare, Pelalawan 90 hektare dan Indragiri Hulu 71,5 hektare.
"Dan di Pekanbaru 46,51 hektare, Kampar 64,1 hektare, Kuansing 5 hektare, dan Rokan Hulu 2 hektare," tutup Edwar.