
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendatangi kediaman Rumini, guru honorer yang dipecat lantaran membongkar dugaan pungli di SDN 02 Pondok Pucung, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7).
"Sudah kami kirim tim untuk mendalami apakah mungkin diberikan perlindungan," ujar Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo, Rabu (3/7).
Dalam pertemuan itu, LPSK mengaku memperoleh beberapa informasi yang menjadi pertimbangan langkah LPSK selanjutnya.
Menurut Hasto, berdasarkan undang-undang, subjek terlindung adalah saksi, korban, pelapor dan saksi pelaku (justice collabolator).
"Jika melihat kabar yang beredar, maka RM adalah pelapor atau whistleblower. LPSK juga mendorong masyarakat agar berani menjadi pelapor tindak pidana yang mereka ketahui," katanya.
Maka jika merujuk kasus yang dialami RM, sangat mungkin dilindungi jika informasi pungli yang dimilikinya dilaporkan ke aparat penegak hukum.
"Maka tim juga mendorong agar ibu guru melaporkan secara resmi dugaan pungli ke penegak hukum," jelas Hasto.
LPSK berharap agar upaya pengungkapan tindak pidana, termasuk pungli, didukung oleh banyak pihak termasuk sekolah maupun terkait lainnya, seperti Dinas Pendidikan.
"Bentuk dukungan tersebut di antaranya tidak mengucilkan orang yang melaporkan. Termasuk dalam bentuk pemecatan. Karena ini juga merupakan bentuk ancaman kepada pelapor, sehingga pelapor maupun pihak yang mengetahui dugaan pungli ketakutan untuk mengungkapkan," pungkas Hasto.