Ilustrasi (AFP Photo/Joshua Lott)
Kuala Lumpur - Seorang balita yang merupakan anak seorang wanita asal Indonesia (WNI) ditemukan tewas dan dimutilasi di Langkawi, Malaysia. Pasangan pria dan wanita berkewarganegaraan Malaysia yang ditugaskan mengasuh balita perempuan itu, telah ditangkap otoritas setempat.
Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama dan dilansir Channel News Asia, Kamis (7/3/2019), balita perempuan berusia 3 tahun dan bernama Nur Aisyah Aleya Abdullah itu awalnya dilaporkan hilang oleh ibundanya sejak akhir Februari lalu.
Bernama melaporkan bahwa ibunda balita ini merupakan seorang wanita Indonesia bernama Rosmaliah Samo (31). Tidak disebut lebih lanjut identitas dan kewarganegaraan ayah balita itu serta di mana keberadaannya saat ini.
Insiden ini berawal saat balita itu dititipkan pada pasangan Malaysia bernama Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Roslina Wan Jusoh (40). Saat sang ibunda mencari anaknya ke rumah pasangan itu, mereka memberitahunya bahwa anaknya telah diserahkan kepada seseorang, yang tidak disebut identitasnya.
Setelah itu, pasangan itu menghilang misterius. Polisi setempat melakukan pencarian besar-besaran dan berhasil melacak mereka di wilayah Ampang, Selangor.
Ramlan dan istrinya ditangkap di Ampang pada Selasa (5/3) waktu setempat dan akan ditahan selama tujuh hari ke depan untuk diperiksa lebih lanjut.
Kepala kepolisian distrik setempat, Iqbal Ibrahim, menuturkan bahwa dalam keterangan pada polisi, pasangan itu mengakui si balita mengalami serangan mendadak saat dalam penjagaan mereka. Menurut pasangan itu, balita itu hilang kesadaran secara tiba-tiba. Mereka mengakui menepuk-nepuk balita itu untuk menyadarkannya, namun tidak berhasil.
Dalam pengakuan kepada polisi, Ramlan menyebut dirinya memasukkan balita itu ke dalam tas dan membawanya ke Gunung Raya lalu meninggalkannya di sana. Entah mengapa pasangan itu tidak membawa balita itu ke rumah sakit.
Kronologi kejadian belum diungkapkan secara jelas. Namun kepolisian menyebut jasad balita itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh alias dimutilasi. Bagian tengkorak dan sedikit rambut balita itu ditemukan polisi di kawasan Gunung Raya, tepatnya di lokasi berjarak 3 meter dari jalan raya. Bagian tubuh lainnya dari balita itu ditemukan di lokasi terpisah. Sedangkan tas yang disebutkan oleh Ramlan belum berhasil ditemukan.
"Kami belum menemukan keseluruhan jenazahnya," sebut Iqbal dalam pernyataannya. Dituturkan Iqbal bahwa ibunda balita itu akan dipanggil untuk melakukan tes DNA guna membantu proses identifikasi temuan potongan tubuh tersebut.