Surabaya - Usai videonya viral di medsos, Marmila (43) penjual rujak cingur Rp 60 ribu mengaku kerap diteror dan dimaki oleh orang yang tak dikenal melalui teleponnya.
Tak hanya itu, Marmila juga menyebut sejumlah lapak dan barangnya dibuang dan dirusak juga.
"Kejadiannya itu kan Sabtu (8/6). Sehabis itu saya selalu diteror, ditelepon, di SMS ngomongnya nggak karu-karuan seperti rujak larang (mahal), rujak gak enak seperti..... mau beli nggak apa-apa. Nggak mau beli juga nggak apa-apa. Langgananku juga masih banyak," kata Marmila , Senin (10/6/2019).
"Terus pagi tadi mau buka barang-barangku dibuang ke kali, lapak meja dagangan dibuang ke kali, gelas-gelasku dipecah semua. Maksudnya apa. Kalau kamu berani hadapi aku. Ndak usah main buang-buang gitu. Saya nggak akan takut meski kamu orang empat saya sendiri saya nggak takut. Karena saya nggak nyuri. Saya ini jualan," lanjutnya.
Marmila mengaku tak mau berandai-andai apakah kasus perusakan lapaknya atau teror terhadap dirinya masih dengan orang-orang sama yang merekamnya yang kemudian memviralkan ke media sosial. Namun menurut pengakuannya, orang- orang yang membeli rujaknya dan merekamnya sehingga viral dari empat orang pria muda yang mengaku dari daerah Bulak Banteng, Surabaya.
"Saya nggak berani nuduh siapa yang pelaku yang membuang lapak ke kali dan merusak banner dagangan saya. Tapi itu yang beli dan merekam semua cowok-cowok, pas beli pakai kendaraan mobil Avanza platnya B. Plat nomernya saya nggak nyatat. Tapi bilangnya anak Bulak Banteng," terangnya.
"Kalau nggak punya uang nggak usah beli. Saya juga nggak manggil-manggil dia. Saya juga istirahat tidur waktu itu dibangunin sama anak empat itu yang bikin video," imbuh Marmila.
Menurut Marmila, dirinya juga sudah didatangi sejumlah pejabat kelurahan dan kecamatan setempat. Mereka datang langsung ke lapaknya menanyakan apakah benar rujak yang dijualnya menjual sampai harga Rp 60 ribu.
"Iya didatangi sama Satpol PP, bu lurah, wakapolsek, tentara sama orang-orang pejabat itu. Mereka datang semua dan wawancara sama saya semua. Bu lurah tadi cuma bilang gini 'ndak masalah mbaknya jual harga segitu. Yang penting satu bersih dan nanti dikasih label harga' dan saya jawab setuju. Nanti saya pesan bannernya pasang label harganya," tandas Marmila.