Rumah yang dihuni Ramadhan (9) yang tewas karena rumahnya terbakar di Kota Baubau
Baubau - Tak ada anak yang lahir menanggung dosa orangtuanya. Bahkan ketika ajal menjemput dengan caranya sendiri, seorang bocah harus dikuburkan layak meskipun orangtuanya bermasalah dan tak jelas di mana keberadaannya.
Kejadian menyedihkan dialami seorang bocah di Kelurahan Labalawa Kecamatan Betoambari Kota Baubau. Namanya Ramadhan (9), dia tewas di rumahnya karena tak mampu menerobos api saat pondoknya dilalap si jago merah, Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.
Malam itu, Ramadhan (9) tidur bersama kakaknya Risno (16). Neneknya yang biasa tinggal serumah dengan mereka, menginap di rumah keluarganya di kabupaten tetangga.
Saat lelap, tak tahu dari mana, api yang besar sudah menyala dan membakar rumah di bagian tengah. Ramadhan pun langsung bangun dan berteriak kepada kakaknya yang tidur di sampingnya agar menyelamatkan diri. Kebakaran pun tak bisa dihindari.
Risno yang langsung bangun dan refleks melompat keluar kamar dan berusaha lari keluar. Saat itu, Risno yang menarik tangan adiknya, langsung menuju pintu bagian depan.
Malangnya, pintu terkunci dan tak bisa dibuka karena sudah panik saat api mulai menyambar-nyambar. Risno yang bertubuh lebih besar langsung menarik tangan adiknya menuju pintu belakang.
Namun, sang adik yang masih berusia 9 tahun itu tak berani menerobos api yang sudah menghalangi jalan mereka menuju dapur.
"Saya tarik tangannya. Saya panggil mari kita keluar dari rumah, tapi dia takut lewati api," ujar Risno menceritakan kepada warga dan polisi.
Ketua RT 03 Lingkungan Katapi Kelurahan Betoambari, La Eda mengatakan, kedua korban tinggal dengan neneknya. Sedangkan kedua orangtuanya, sudah beberapa lama keluar dari kampung dan pernah dicari warga.
"Ayahnya kabarnya di Kalimantan. Ibunya tidak tahu di mana. Waktu kebakaran itu, saya dengar dari warga. Langsung saya menuju lokasi ternyata rumahnya sudah dilalap api," ujar La Eda.