Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku kecewa terhadap pemerintah yang tidak memiliki komitmen untuk mengendalikan tembakau secara komprehensif dan intensif. Dia menyebut saat ini adanya peningkatan konsumsi tembakau di Indonesia.
"Dalam studi bahwa jumlah perokok di semua provinsi dan saya ulangi, semua provinsi meningkat, termasuk usia 15-19 tahun di semua provinsi. Jadi itu adalah sudah merampas hak anak untuk hidup sehat," kata Nafsiah di Jalan Wahid Hasyim,Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini menyebut dengan adanya peningkatan jumlah konsumsi tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain kanker, stroke ataupun gagal ginjal.
Nafsiah juga mengaku komitmen dalam pengendalian tembakau juga dirasakannya saat menjabat menteri kesehatan saat itu. Dia menilai anggota dewan yang merupakan perwakilan rakyat pun belum hanya berkomitmen saja.
"Tapi menindaki pelanggaran atau mengambil tindakan positif untuk menghentikan merokok di kalangan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan anak-anak remaja tidak ada sama sekali,"ujarnya.
Nafsiah berharap agar permasalahan pengendalian tembakau ini dapat ditanyakan ketika penyelenggaraan debat ketiga Pilpres 2019.
"Supaya moderator memasukkan pertanyaan soal pengendalian rokok dan apa yang kita bahas hari ini. Karena itu terlalu penting untuk kesehatan maupun kesejahteraan rakyat kita, termasuk ibu dan anak-anak," jelasnya.
Debat Pilpres 2019 ketiga bakal mempertemukan calon wakil presiden. Ma'ruf berhadapan dengan Sandiaga Uno pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan. Temanya adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.