Rio de Janeiro - Dua orang tewas dan dua lainnya cedera akibat dua bangunan tanpa izin di Rio de Janeiro, Brasil runtuh. Bangunan itu berada di wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata.
"Dua orang terluka dan dua tewas, dan tim berada di lokasi untuk mencari korban yang mungkin tertimbun," kata seorang juru bicara pemadam kebakaran seperti dilansir Reuters, Jumat (12/4/2019).
Belum diketahui penyebab runtuhnya bangunan 4 lantai itu. Warga setempat mengatakan terdapat empat keluarga tinggal di gedung yang sedang menjalani konstruksi itu. Beberapa orang diantaranya diduga masih hilang.
Pihak kantor walikota mengatakan kedua bangunan itu adalah bangunan yang belum diotorisasi. Hingga kini kota-kota di Brasil mengalami urbanisasi yang cepat dan sebagian besar tidak terencana dalam enam dekade terakhir. Kondisi itu memunculkan kota-kota kumuh yang luas, dibangun sembarangan tanpa mematuhi peraturan bangunan.
Kelompok milisi memiliki pengaruh yang kuat di lingkungan bangunan yang runtuh. Milisi sering mengendalikan layanan gas dan listrik, tetapi sekarang mendapat untung besar dengan mencuri tanah dan menjualnya secara ilegal untuk proyek-proyek konstruksi.
"Karena (wilayah) didominasi oleh milisi, teknisi kantor inspeksi kota biasanya memerlukan dukungan dari polisi militer untuk melakukan inspeksi di sana," kata puhak kantor walikota dalam sebuah pernyataan.
Seorang pria yang mengaku penduduk di salah satu gedung yang runtuh mengatakan bahwa dia berhasil keluar setelah mendengar bunyi retakan.
"Saya berhasil melarikan diri, tetapi ada orang yang tertinggal," kata pria yang menolak menyebutkan namanya.
Bangunan-bangunan runtuh hanya beberapa hari setelah Rio de Janeiro dilanda hujan deras yang menyebabkan kerusakan parah di seluruh kota. Setidaknya 10 orang tewas dalam badai pada Senin malam dan menyebabkan pemerintah kota menyatakan keadaan darurat.