Jakarta - Apakah kamu pernah melihat coret-coretan di dinding jalan yang entah siapa yang melakukannya? Terkadang tangan jahil iseng melakukan kegiatan tersebut dan menuliskan hal yang macam-macam. Ekspresi ini mulai dari suara-suara politik, atau sekadar nulis 'I Love You' dan yang lagi musimnya menulis 'SOTR' alias Sahur on The Road oleh dia dan geng.
Ya kalau kamu lihatnya di dinding milik si pelaku sih nggak apa-apa, tapi kalau sudah sampai merusak properti orang lain atau umum sudah bisa dikatakan ini perbuatan vandalisme. Tapi penasaran nggak sih mengapa hal ini kerap terjadi?
"Terkait meninggalkan 'jejak' didinding umum biasanya terkait kebutuhan untuk menunjukkan identitas dan mengekspresikan diri yang mungkin tidak bisa bebas ia lakukan jika harus dalam bentuk ekspresi yang lain seperti berbicara langsung. Dengan meninggalkan 'jejak' ekspresi diri di dinding ini, ada kebutuhan yang terpenuhi," jelas Psikolog Anak Devi Sani M.Psi, Psikolog berpraktik di Klinik tumbuh kembang @rainbowcastleid.
"Terlebih lagi banyak orang yang mungkin melihatnya namun tidak tahu siapa yang meninggalkan 'jejak' ekspresi diri tersebut atau dilakukan secara anonim. Hal ini memberikan kesenangan tersendiri pada pelaku karena bisa melanggar norma tapi anonim alias tidak ada yang tahu," lanjut psikolog yang juga berpraktik di klinik insight psikologi.