Aksi 6 remaja asal Kabupaten Kulonprogo yang usil di Skybridge penghubung antara Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi terpantau kamera CCTV, Senin (24/6). Para remaja yang berjalan dari stasiun ke terminal tersebut menggunakan fasilitas troli untuk mengangkut tas ransel yang akan mereka gunakan untuk naik Gunung Lawu di Tawangmangu, Karanganyar.
Namun sesampai di tengah jalur skybridge, GR (18) dan 5 temannya menaikkan troli ke atas meja yang ada di tempat tersebut. Tak lama kemudian mereka menurunkan troli dan melanjutkan perjalanan hingga sisi timur Terminal Tirtonadi.
Tak disangka sejumlah petugas terminal tipe A tersebut menghentikan langkah mereka. Para remaja tersebut tak menyadari jika di sepanjang jalur skybridge terpasang kamera CCTV.
Oleh para petugas terminal, para remaja tersebut dibawa ke kantor terminal untuk dimintai keterangan. Setelah didata, mereka pun diberikan hukuman ringan guna memberikan efek jera. Hukuman berupa gerakan push up sebanyak 10 kali. Mereka juga telah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Mereka ini dari Jogja ke Solo naik kereta api dan akan melanjutkan perjalanan ke Tawangmangu naik bus. Mereka kita berikan hukuman ringan biar ada efek jera. Mereka juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Koordinator Terminal Tipe A Terminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto.
Joko mengatakan, pihaknya telah memberikan arahan kepada 6 remaja tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya. Menurut Joko, troli tersebut merupakan fasilitas bersama dan digunakan dari ujung terminal sampai ujung stasiun dan sebaliknya.
"Kalau dinaikkan meja seperti itu kan merugikan pengguna yang lain." katanya.
Ditambahkan Joko, sanksi push up ini juga diberlakukan untuk pelanggaran-pelanggaran lain. Misalnya bagi penumpang atau awak bus yang kedapatan kencing sembarangan di kawasan terminal.
Joko mengatakan, keberadaan CCTV di sepanjang Skybridge cukup efektif untuk memantau situasi keamanan pelintas. Meski begitu, saat ini baru terpasang 2 buah CCTV untuk mengawasi, jumlah tersebut menurut Joko masih kurang, untuk mengawasi jembatan sepanjang 480 meter itu.
"Kita maksimalkan dulu yang ada. Tapi kita sudah usulkan untuk ada penambahan CCTV, karena memang terbukti efektif," pungkasnya.