Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita serta rombongan Kementerian Sosial, mengunjungi langsung korban bencana gempa di Halmahera Selatan, Kamis (18/7).
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp 1,39 miliar untuk korban gempa di Maluku Utara berupa kebutuhan dasar pengungsi seperti tenda, makanan dan sandang serta peralatan kebersihan.
"Saya minta tidak sampai 24 jam bantuan sudah harus bergerak menuju lokasi terjadinya bencana agar para korban cepat terbantu khususnya berkaitan dengan bantuan permakanan dan bantuan logistik lainnya," kata Mensos Agus Gumiwang kepada Dirjen Linjamsos Harry Hikmat, Kamis (18/7).
Kemensos melalui Ditjen Linjamsos secara cepat telah menyiapkan berbagai bantuan secara bertahap. Dan diharapkan bantuan tersebut sudah bisa langsung sampai kepada korban dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Untuk memastikan dan sekaligus melihat langsung keadaan para korban, Mensos bergerak cepat untuk sampai ke lokasi bencana. Semenjak terjadinya gempa berkekuatan 7,2 magnitudo pada Rabu (17/7) lalu itu mengakibatkan terjadinya korban meninggal dunia, luka-luka ringan, luka berat serta terjadinya pengungsian bagi hampir 3.500 jiwa.
Mensos Agus Gumiwang telah memerintahkan jajaran Direktorat Jenderal Perlindungan & Jaminan Sosial (Linjamsos) menyiapkan dan mendistribusikan pelbagai bantuan tanggap darurat bagi para korban. Mensos juga menyerahkan bantuan darurat bencana berupa permakanan, peralatan keluarga dan sandang untuk warga korban gempa yang mengungsi.
Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 7,2 mengguncang Halmahera Selatan pada Minggu (14/7) pukul 16.10 WIB dengan kedalaman 10 kilometer akibat pergerakan sesar aktif Sorong-Bacan.
Dampak gempa telah menyebabkan sebanyak 971 unit rumah rusak dan 3.104 jiwa terpaksa harus mengungsi karena masih mengalami trauma.
Terdapat 15 titik pengungsian, yaitu di Kantor BPBD Halmahera Selatan, Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Selatan, Polres Kabupaten Halmahera Selatan, Mesjid Raya, Kantor LP Halsel, SMEA Amasing, Gunung Bobebo dan sisanya berada di lokasi Kecamatan Gane Barat dan Timur.
Selain itu gempa juga menimbulkan lima korban jiwa atas nama Aisyah (50) warga Desa Gane Luar Kecamatan Gane Timur Selatan, Asfar Mukmat (25) warga Desa Gane Dalam Kecamatan Gane Barat Selatan, Sagaf Girato (50) warga Desa Yomen Kecamatan Joronga, Wiji Siang (60) Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan dan Saimah (90) warga Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur.
Serta dua orang luka berat dan 49 orang luka ringan. Bupati Halmahera Selatan telah menetapkan status keadaan darurat selama tujuh hari sejak gempa terjadi hingga 21 Juli 2019.