BERITA TERBARU PREDIKSI | SYAIR | PAITO ANGKA | PAITO WARNA

BERITAPAITO | PREDIKSI SD,SGP,HK | SYAIR | BBFS GENERATOR | BUKU MIMPI | ANGKA MISTIK | TABEL TEYSEN | BERITA TERPOPULER | PAITO ANGKA | TARIKAN ANGKA JITU

INFO :

Selamat Datang di beritapaito Terimakasih Sudah Mengujungi Blogspot Kami,Selalu Di Pantau Terus Yah Sob.Salam Kompak !!!
SELAMAT DATANG
Terimakasih Untuk Para Sobat Yang Sudah Berkunjung. Selalu Pantau Perkembangan Blog beritapaito ini. Semoga Prediksi beritapaito ini Bermanfaat Dan Membawa Keberuntungan Bagi Sobat Semua Yang Ada Disini. Salam Jackpot all.
Disini Tempat Berkumpulnya Pecinta Angka Hanya sebatas tempat kumpul2 dan saling membantu ! Terimakasih atas kunjungannya semoga kebaikan sobat di balas dengan kebaikan juga.
TIPS KEAMANAN BETTING ONLINE: Harap Periksa Kembali Betting Sobat Melalui Menu Invoice, Betting Yang Sah Adalah Tampil Dimenu Invoice / Data Transaksi, Jangan Lupa Screenshot Bettingan Anda Sebelum Keluar Dari Area Member Demi Menjaga Hal2 Yang Dapat Merugikan Anda Seperti Pengeditan Bettingan Dll… Sebelum Melakukan Betting Online Pastikan Pasaran Yang Terpilih Sesuai Dengan Yang Sobat Inginkan. Pada Saat Melakukan Registrasi Akun, Gunakanlah Data Yang Valid. No Dan Nama Rekening, email, No Hp dll. Hal ini Sangat Dibutuhkan Jika Suatu Saat Terjadi Hal Yang Tidak di Inginkan. Usahakan Selalu Update Info Dari Menu Memo di Akun Sobat. Bermainlah Dengan Bijak Dan Aman Tetap Gunakan Logika. SALAM JACKPOT Menogel Yang Pintar Bijaksanalah Karena Tidak Ada Satupun Manusia Didunia ini Yang Tau Pasti Angka Jadi Bukaan Setiap Result.
YUKKUMPUL2
Pasaran Buka Tutup Livedraw Diundi
SYDNEY 13:15 14:00 Klik Disini Setiap Hari
SINGAPORE 17:30 17:45 Klik Disini Hari Tertentu
HONGKONG 22:30 23:00 Klik Disini Setiap Hari
YUKKUMPUL2

Saturday, July 27, 2019

Tekad Jupiter, Mantan Pencuci Mangkuk Benahi APBD Jakarta

Tekad Jupiter, Mantan Pencuci Mangkuk Benahi APBD Jakarta

"Kerja keras tak membohongi hasil!", mungkin kalimat ini yang terus terngiang dalam diri Jupiter kala mengalami masa-masa sulitnya.

Tak merasakan dunia bermain seperti anak-anak kecil pada umumnya, Jupiter yang sejak menjadi murid di sekolah dasar (SD) menjadi korban kehancuran rumah tangga orangtuanya terbentuk menjadi sosok mandiri. Jatuh bangun dalam kehidupan diwarnai pengalaman kuat membentuk karakternya menjadi pribadi kuat pantang menyerah hingga akhirnya menjadi legislator terpilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada pemilihan umum serentak 2019.
Prahara kehidupan Jupiter mulai dirasakan ketika ia masih duduk di kelas dua SD di Belitung. Ketika itu, ayahnya yang bernama Candra Gunawan dan Siu Moi, sang ibu, memutuskan untuk mengakhiri bahtera cinta mereka. Dua tahun setelah perceraian itu, Jupiter kecil dan adiknya terpaksa diungsikan ke rumah ayah dari ibunya, Cong Fa.
Tinggal Bersama kakek, tak membuat kehidupan Jupiter membaik. Hanya berprofesi sebagai buruh, Cong fa kewalahan menafkahi sembilan anggota keluarga, termasuk Jupiter dan adiknya. Imbasnya, ketika Jupiter berhasil lulus SD, Cong Fa dengan berat hati menyampaikan bahwa dirinya tak mampu lagi membiayai pendidikan berikutnya. Laksana jatuh tertimpa tangga pula, Jupiter harus kembali merasakan pahitnya kehidupan pascaperceraian orangtua.
Menolak tetap hidup dalam kemiskinan, Jupiter membulatkan tekad untuk tetap mengenyam Pendidikan. Untuk membiayai sekolahnya, Jupiter merelakan waktu bermainnya sebagai anak-anak untuk bekerja. Tukang cuci mangkuk sekaligus pelayan mie ayam gerobak di salah satu pasar tradisional di Kawasan Tanjung Pandan Belitung menjadi satu-satunya pilihan hidup Jupiter ketika itu untuk dapat terus bersekolah. Dengan upah sebesar tiga ribu rupiah Jupiter menghabiskan waktu bergelut dengan mangkuk kotor dan mengantar pesanan ke pembeli sejak pukul 05.00 WIB hingga 11.30 WIB. Selepas itu, Jupiter pulang dan bersiap sekolah yang masuk pada pukul 13.00 WIB.


"Sabtu Minggu juga kerja cuci mangkuk mie ayam. Biar bisa dapat uang untuk biaya sekolah 25 ribu rupiah. Sekolah sampai jam 5 sore. Masa kecil tidak ada masa main seperti pada umumnya. Kerja sambil sekolah sampai lulus SMP PGRI 1 Tanjung Pandan," kenang pria kelahiran 22 Mei 1987 ini.
"Kakek saya buruh harian, untuk makan saja susah karena tidak ada kepastian, dia bilang sepertinya tidak sanggup untuk menyekolahkan saya lagi. Ada sembilan orang ditanggung kakek saya ketika itu. Saya memutuskan untuk berjuang yang penting bisa sekolah," lanjutnya.
Berhasil meraih ijazah SMP, Jupiter merantau ke Jakarta dan tinggal Bersama ayah kandung beserta ibu tirinya di Kawasan Pekojan, Jakarta Barat. Kebetulan ayahnya sudah memiliki usaha penjualan sepatu di daerah Pejagalan Raya, Jakarta barat.
Namun meski ayahnya seorang pengusaha sepatu yang cukup sukses, hal itu tak serta merta membuat Jupiter bisa enak-enakan bersekolah di SMK Bhineka Tunggal Ika, Jembatan Lima, Jakarta Barat. Dirinya tetap saja "dipaksa" menghasilkan uang secara mandiri. Demi memperoleh uang jajan dan memiliki tabungan, Jupiter menjadi penjual nasi uduk di sekolahnya. Membeli seharga Rp 1500, Jupiter menjual setiap bungkus nasi uduk dibawanya senilai Rp 2000. Dari keuntungan 500 rupiah per bungkus itu, Jupiter memiliki uang jajan sekitar 10 ribu rupiah setiap harinya.
"Didikan bapak, saya tidak boleh cengeng, sampai Jakarta hanya disekolahkan, uang jajan harus kerja. Pagi jual nasi uduk, pulang sekolah jaga toko sepatu milik ayah, digaji 90 ribu dalam satu minggu. Dari nasi uduk satu hari bisa dapat 10 ribu. Uang jajan jadi punya 60 ribu satu minggu," Jupiter berkisah.
Gemblengan dari sang ayah dan pengalaman pahit masa kecilnya diakui Jupiter membuat dirinya menjadi sosok mandiri. Dia terus berusaha sambil sesekali menabung untuk masa depannya. Maka selepas SMA, dia sudah mampu membangun counter aksesoris HP di Glodok dan kemudian pindah di Roxy Mas.
Sayang usahanya tersebut kandas di tengah jalan dan Jupiter muda terpaksa harus pulang kampung untuk bekerja di sana. Namun mental tak kenal putus asa ditunjukkannya lagi, setelah memiliki cukup uang. Pada tahun 2006 Jupiter kembali mengadu nasib di ibu kota dan bekerja menjadi seorang sales perusahaan sepatu di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Setahun berselang Jupiter dipercaya mengurus impor sepatu, sebelum akhirnya mengundurkan diri enam bulan kemudian


Di tahun 2008, Jupiter mendirikan sebuah perusahaan ekspedisi impor elektronik. Kesuksesannya sebagai pengusaha tak membuatnya malas menuntut ilmu, ketika ada kesempatan dia pun melanjutkan studinya di jenjang S1 dan meraih gelar sarjana di Universitas Wiraswasta Indonesia pada tahun 2017 lalu.

Dan di tahun yang sama, pengagum Surya Paloh, Enggartiasto Lukita dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini mulai merambah bisnis baru yakni mengakuisisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Niaga.
"Saya mengambil bank tersebut tak hanya untuk bisnis, tapi juga untuk membantu orang lain. Karena saya merasakan juga bagaimana sulitnya orang mencari permodalan usaha," katanya.
Optimalisasi PAD
Setelah merasa cukup mapan, Jupiter pun mulai aktif ikut berorganisasi mulai dari Lions Club, Laskar Merah Putih hingga masuk ke dalam organisasi massa Nasional Demokrat pimpinan Surya Paloh di tahun 2009. Ketokohan Surya Paloh diakui Jupiter menjadi penentu hatinya mantap berlabuh ke NasDem meski banyak ormas atau partai lain meminangnya ketika itu.
Gayung bersambut, keaktifan di dunia sosial menempatkan Jupiter sebagai orang nomor satu di kepengurusan Ormas Nasional Nasional Demokrat Jakarta Barat. Setelah Nasdem bertranformasi menjadi partai politik, Jupiter ditugasi menjadi orang nomor satu di struktur kepartaian wilayah Jakarta Barat. Di tahun 2014, Jupiter maju sebagai calon legislatif untuk mengisi kursi DPRD DKI, sayang saat itu usahanya gagal total.
"Mungkin karena kurang pengalaman di dunia politik di tahun 2014 saya gagal masuk. Hanya saya tidak putus asa dan kembali mencoba di tahun 2019 ini dan ternyata usaha tak membohongi hasil, saya masuk sebagai salah satu dari 7 orang anggota DPRD Partai Nasdem yang akan duduk di kursi DPRD DKI," cetusnya.
Sebagai seorang yang punya skill di bidang keuangan, dirinya mengaku bertekad membereskan sejumlah permasalahan keuangan yang ada di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.