Polres Batu melibatkan Tim Labfor Polda Jatim guna mendalami penyebab pasti kebakaran rumah kontrakan yang menewaskan empat anak. Saat ini sedang menunggu hasil uji laboratorium dari sejumlah barang yang dibawa dari lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Batu AKP Anton Widodo mengatakan, sengaja melibatkan Tim Labfor Polda Jatim guna mengetahui penyebab kebakaran rumah yang ditinggali Abdullah dan Herlina tersebut secara pasti.
"Kami mengundang Tim Labfor Polda Jatim untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Tim sudah datang melakukan pemeriksaan dan penyisiran di lokasi," kata AKP Anton Widodo di Mapolres Batu, Kamis (25/7).
Kendati hasil uji labfor belum diketahui, tetapi hampir dipastikan penyebab kebakaran tersebut bersumber dari lilin yang dinyalakan saat pemadaman listrik. Tidak ditemukan indikasi lain yang mengarah menjadi penyebab peristiwa, Selasa (23/7) tengah malam itu.
"Tim melihat adanya titik api memang dari lilin. Tidak ditemukan sebab lain. Tapi hasil laboratorium belum turun, diduga penyebab kebakaran dari lilin," terangnya.
Saat itu, orang tua para korban memang mengakui menyalakan lilin setelah terjadi pemadaman lampu. Kemungkinan karena menyulut benda lain yang mudah terbakar dan faktor angin cukup kencang sehingga membuat api cepat membakar rumah tersebut.
"Karena saat itu orang tua menyalakan lilin. Tim melakukan penyisiran TKP, dari keterangan saksi titik api benar dari lilin," ungkapnya.
Polisi juga tidak melihat adanya unsur kesengajaan atau kelalaian, karena posisi lilin berada di atas meja. Sehingga dianggap sebagai sebuah musibah.
"Sebenarnya lilin di atas meja. Ini murni karena musibah," tegasnya.
Sementara itu, keluarga Abdullah dan Herlina masih berduka atas meninggalnya empat orang anaknya. Sementara waktu, mereka tinggal di sebuah rumah milik Yayasan Al Husna, tempat Abdullah bekerja.
Keduanya juga mengaku belum mempunyai rencana setelah musibah yang menghanguskan rumah yang dikontraknya tersebut. Abdullah sendiri sudah dua tahun bekerja di Yayasan Al Husna.
"Anak saya yang ke-5 dan 6 belum sekolah. Di sini tidak tahu sampai kapan," katanya kepada para wartawan.