BERITA TERBARU PREDIKSI | SYAIR | PAITO ANGKA | PAITO WARNA

BERITAPAITO | PREDIKSI SD,SGP,HK | SYAIR | BBFS GENERATOR | BUKU MIMPI | ANGKA MISTIK | TABEL TEYSEN | BERITA TERPOPULER | PAITO ANGKA | TARIKAN ANGKA JITU

INFO :

Selamat Datang di beritapaito Terimakasih Sudah Mengujungi Blogspot Kami,Selalu Di Pantau Terus Yah Sob.Salam Kompak !!!
SELAMAT DATANG
Terimakasih Untuk Para Sobat Yang Sudah Berkunjung. Selalu Pantau Perkembangan Blog beritapaito ini. Semoga Prediksi beritapaito ini Bermanfaat Dan Membawa Keberuntungan Bagi Sobat Semua Yang Ada Disini. Salam Jackpot all.
Disini Tempat Berkumpulnya Pecinta Angka Hanya sebatas tempat kumpul2 dan saling membantu ! Terimakasih atas kunjungannya semoga kebaikan sobat di balas dengan kebaikan juga.
TIPS KEAMANAN BETTING ONLINE: Harap Periksa Kembali Betting Sobat Melalui Menu Invoice, Betting Yang Sah Adalah Tampil Dimenu Invoice / Data Transaksi, Jangan Lupa Screenshot Bettingan Anda Sebelum Keluar Dari Area Member Demi Menjaga Hal2 Yang Dapat Merugikan Anda Seperti Pengeditan Bettingan Dll… Sebelum Melakukan Betting Online Pastikan Pasaran Yang Terpilih Sesuai Dengan Yang Sobat Inginkan. Pada Saat Melakukan Registrasi Akun, Gunakanlah Data Yang Valid. No Dan Nama Rekening, email, No Hp dll. Hal ini Sangat Dibutuhkan Jika Suatu Saat Terjadi Hal Yang Tidak di Inginkan. Usahakan Selalu Update Info Dari Menu Memo di Akun Sobat. Bermainlah Dengan Bijak Dan Aman Tetap Gunakan Logika. SALAM JACKPOT Menogel Yang Pintar Bijaksanalah Karena Tidak Ada Satupun Manusia Didunia ini Yang Tau Pasti Angka Jadi Bukaan Setiap Result.
YUKKUMPUL2
Pasaran Buka Tutup Livedraw Diundi
SYDNEY 13:15 14:00 Klik Disini Setiap Hari
SINGAPORE 17:30 17:45 Klik Disini Hari Tertentu
HONGKONG 22:30 23:00 Klik Disini Setiap Hari
YUKKUMPUL2

Friday, February 14, 2020

Antivenom Ular Weling Belum Ada, Pakar Ingatkan Pertolongan Pertama


Yukkumpul-2 - 
Gigitan ular weling (Bungarus candidus) baru-baru ini menewaskan seorang balita di Cirebon. Meski belum ada penawar racun atau antivenom khusus untuk gigitan ular weling, pertolongan pertama sangat berpengaruh untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

"Jadi banyak orang memakai first aid yang salah, yang disedot, dikeluarkan darahnya. Karena mereka masih percaya bisa ular lewat pembuluh darah, padahal lewat kelenjer getah bening," kata ahli bisa ular dari WHO yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Tri Maharani, saat dihubungi, Jumat (14/2/2020) malam.
Tri mengatakan saat ini masih banyak orang yang mengikat tangan dan menyedot bekas gigitan ular untuk mengeluarkan bisa. Cara itu, kata Tri, tidak tepat karena bagian tubuh yang didigit ular harusnya segera diimobilisasi atau dibuat tidak bisa bergerak.

"Jadi first aid yang benar dibuat tidak bergerak, atau imobilisasi, yaitu membuat bagian yang tergigit ular tidak bergerak. Misalnya tangan, dari ujung sampai sendi yang tidak bergerak itu dilakukan pembidaian, bisa pakai kayu, kardus, bambu, atau bisa dibedung, pokoknya dibuat tidak bergerak. Jadi fist aid yang imobilisasi ini banyak dilakukan karena masyarakat tidak tahu," paparnya.

Setelah dilakukan imbilisasai, korban gigitan ular harus segera dibawa ke tempat pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan harus melakukan penanganan pada pernapasan korban atau melakukan airway breathing circulation.

"Langkah selanjutnya dibawa ke tempat pelayanan kesehatan. Yang jadi masalah kemarin anak itu sempat tertolak di rumah sakit yang pertama. Menurut saya, saya mengimbau pada seluruh rumah sakit dan puskesmas untuk melakukan airway breathing sirkulasi dulu sebagai pertolongan emergency dan tidak bingung dengan anti bisa ular, sehingga pasien itu tidak ter-delay pertolongan emergency-nya," ucapnya.

"Jadi harusnya begini, masyarakat tahu first aid yang benar, medis tahu pertolongan emergency yang benar yaitu airway breathing sirkulasi, dan antivenom yang cocok. Kalau misalnya tidak ada di Indonesia, bisa minta saya, karena saya memberikan gratis itu," imbuhnya.

Tri menyebut saat ini antivenom yang ada di Indonesia diperuntukkan untuk 3 jenis ular. Antivenom yang ada itu juga dipakai untuk menangani korban gigitan ular weling.

"Antivenom Indonesia itu untuk tiga jenis ular, yaitu Naja sputatrix atau kobra Jawa, kemudian Bungarus fasciatus atau welang, sama Calloselasma rhodostoma atau ular tanah. Karena biofarma belum membuat sebuah riset cross netralisasi untuk Naja Sumatrana atau kobra Sumatera, dan Bungarus Candidus atau weling maka kami para dokter masih bisa pakai kecuali kalau nanti ada riset yang menunjukkan tidak bisa pakai," ucap Tri.

Sebelumnya, Adila (4), bocah perempuan asal Kabupaten Cirebon, meninggal karena digigit ular weling atau Bungarus candidus. Sebelum meninggal, Adila sempat koma selama lima hari di RSD Gunung Jati Kota Cirebon.

Sejak Sabtu (8/2) hingga Rabu (12/2) kemarin, Adila koma. Bisa ular weling menyebar ke tubuhnya. Adila menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (12/2).

No comments:

Post a Comment