Donald Trump belum menunjukkan niat untuk menarik pasukan AS dari Korsel.
Jakarta, Dijadwalkan bertemu dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-Un pada akhir Februari 2018 di Vietnam, Donald Trump menolak bila menarik pasukannya dari Korea Selatan menjadi salah satu isu yang dibicarakan.
"Tidak, bukan itu. (Menarik pasukan) bukan salah satu hal yang akan dibicarakan," kata Trump ketika ditanya apakah dirinya mempertimbangkan menarik 28,500 personel militer dari Korsel.
Dilansir dari AFP, Trump dalam pertemuannya dengan pejabat senior China menolak mengungkapkan penawarannya kepada Jong-un, jelang akhir minggu depan di Hanoi.
"Semuanya sudah disiapkan," ujarnya singkat.
Dalam kesempatan tersebut, Trump kembali menyebut kegembiraan terkait hubungannya dengan Jung-on, yang telah ditemuinya pada Juni 2018 di Singapura.
Presiden Amerika itu dikatakan akan menghadapi lebih banyak tekanan setelah pertemuan dua hari tersebut. Ia diharapkan membuat lebih banyak dampak nyata.
Trump mengakui dirinya pernah berpikir untuk menarik pasukannya dari para sekutu, menganggap negara-negara lain memandang mereka sebagai beban yang harus ditanggung AS.
Spekulasi jadi semakin tinggi setelah AS dan Korsel diketahui sedang berupaya menemukan jalan keluar terkait pemerintahan Trump mendesak Seoul membayar kehadiran militer AS dengan nominal lebih tinggi.
Korut sendiri tidak pernah mengakhiri perang yang membakar pada tahun 1950-1953 dan bereuni dengan Korsel.
Namun usaha-usaha meniadakan pasukan AS diduga akan menghadapi tekanan balik yang kuat dari Kongres AS dan Jepang yang pemerintah konservatifnya selalu waspada terhadap Korut, sementara Presiden Korsel Moon Jae-in mulai menunjukkan keinginan mengusir AS dari negaranya.