Penembakan secara brutal terjadi di dua masjid Selandia Baru. Pelaku Brenton Harrison Tarrant (28) secara keji menembaki jemaah Salat Jumat. Warga Negara Indonesia (WNI) pun menjadi korban.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch, Selandia Baru. Total 50 orang meninggal dunia dalam insiden itu. 42 Meninggal di Masjid Al Noor, tujuh orang di Linwood dan satu lagi di rumah sakit.
Dewan Syura DPP PKB, Maman Imanulhaq mengutuk keras penembakan tersebut. Menurutnya, tindakan keji ini sangat bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan nilai-nilai agama mana pun.
"Kita semua berduka atas korban yang berjatuhan oleh tindakan keji penembakan di masjid Selandia Baru. Kita mengutuk keras aksi brutal itu," kata Maman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/3).
Maman meminta pemerintah Indonesia mendesak otoritas hukum di Selandia Baru agar menghukum berat pelaku. Menurutnya, Kominfo bekerja sama dengan Polri harus menelusuri akun-akun yang menyebarkan konten negatif berupa aksi kekerasan.
Dia berharap semua elemen masyarakat bersatu melawan segala bentuk tindakan keji atas nama apapun. Ia juga meminta semua pihak terutama media barat untuk bersikap objektif dan jujur dalam mengungkap tragedi tersebut.
"Siapapun yang melakukan serangan, ia adalah teroris yang keji. Label teroris jangan hanya disematkan pada seorang Muslim," tegas pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi ini.
Maman mengingatkan masyarakat untuk tidak membagikan atau meneruskan video penembakan tersebut. Karena, lanjutnya, dengan menyebarkan video tersebut akan terjadi ketakutan.
"Kita mengutuk tindakan terorisme ini. Kita harus semakin rajin ke masjid dan tentu tetap waspada," tutup Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin.
Brenton Harrison Tarrant telah didakwa pada 16 Maret 2019 dengan pasal pembunuhan. Sementara dua tersangka lainnya masih ditahan setelah penembakan. Brenton Tarrant disebut sebagai seorang ekstremis sayap kanan dan pendukung 'supremasi kulit putih'.