Hujan deras disertai angin kencang terjadi saat akan digelar lomba lukis wajah Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Minggu (31/3) sore. Akibatnya, tenda kegiatan yang dipasang di bantaran sungai obyek wisata Bendung Tirtonadi tersebut porak poranda disapu angin.
Para peserta lomba, panitia hingga penonton berlarian menyelamatkan diri. Beruntung tak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa tersebut. Akibat kejadian tersebut, lomba lukis cepat 30 menit wajah Puan yang merupakan rangkaian kampanye PDIP tersebut terpaksa dibatalkan.
Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Fahmi Manaf membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat peristiwa dia bersama sejumlah anggota tengah berada di lokasi kejadian. Tenda tersebut roboh dalam waktu cepat dan menimpa sejumlah orang yang berada di bawahnya.
"Kejadiannya sekitar jam dua (14.00 WIB). Hujannya cukup deras disertai angin sangat kencang. Tenda nya ambruk hingga rusak parah," ujar Fahmi saat dihubungi.
Menurutnya, selain peserta, saat kejadian terdapat beberapa orang di bawah tenda, di antaranya peserta lomba dan sejumlah pengunjung. Fahmi memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Ia menjelaskan, hanya ada satu orang yang sempat syok.
Ketua panitia penyelenggara, Daru Kurniawan menyampaikan, saat peristiwa, acara lomba lukis belum dimulai. Demikian juga, putri Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri itu juga belum datang ke lokasi.
"Pas kejadian tadi baru registrasi peserta, mbak Puan sebenarnya mau datang ke acara, tapi karena ada musibah dibatalkan," terangnya.
Atas kejadian tersebut, panitia akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara tersebut. Mereka berencana menggantinya di hari lain dalam waktu dekat.
Dynar Widi, warga Nusukan mengemukakan, saat Minggu siang memang terjadi angin kencang di sekitar rumahnya. Lokasi kejadian di Bendung Tirtonadi memang tidak jauh dari rumahnya.
"Saya tadi lagi perjalanan pulang dari The Park Mall Solo Baru. Memang anginnya kencang sekali dan hujannya sangat deras. Saya sampai harus berhenti takut terjadi apa-apa," pungkas Dynar.