Warga Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas pagi tadi. Dia diduga terseret arus deras banjir di di kawasan simpang tiga Jalan DI Panjaitan-Jalan Mugirejo.
Hendra ditemukan bersama motornya di selokan pukul 08.30 WITA dalam posisi tersangkut. Polisi, warga dan relawan bergegas mengevakuasi jasad Hendra, ke RSUD AW Syachranie. Kini, jasadnya berada di RSUD AW Syachranie, Samarinda untuk kepentingan visum.
"Awalnya, tidak diketahui identitasnya. Tapi, ada temannya yang memberitahukan namanya adalah Hendra, warga Perum Korem di Lempake," kata koordinator relawan Info Taruna Samarinda (ITS), Joko Iswanto kepada merdeka.com, Minggu (31/3).
Dugaan sementara, Hendra tewas karena terseret arus banjir dini hari tadi di tengah guyuran hujan deras di Samarinda. "Dari informasi teman-teman relawan sekitar jam 3 pagi tadi, arus banjir memang sangat deras," ujar Joko.
"Jadi, diperkirakan korban ini mau pulang ke arah Lempake. Karena posisi korban ditemukan di parit sebelah kiri jalan, mengarah ke Lempake," tambahnya.
Warga dan relawan juga menemukan motor korban bernomor polisi KT 2993 BAI, terperosok di parit yang cukup dalam, usai banjir surut. "Lokasi motornya sekitar 500 meter dari titik penemuan jasad korban. Ada juga ditemukan handphone korban di dalam jok. Semuanya sudah diamankan di Polsek Sungai Pinang," jelas Joko.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kapolsek Sungai Pinang Kompol Nono Rusmana membenarkan dugaan korban meninggal usai terseret arus deras banjir. "Ada dompet dan HP, juga motornya ditemukan utuh. Dan sekarang diamankan di Polsek," kata Nono.
"Korban sudah dibawa ke AWS (RSUD AW Syachranie) untuk kemudian dilakukan visum ya. Sementara masih menunggu keluarganya datang ke rumah sakit," tandas Nono.