Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengaku belum mengetahui penangkapan terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triadmaja mengaku tidak mengetahui adanya penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya.
"Saya belum dapat info penangkapan sampai hari ini," ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triadmaja saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (4/4).
Informasi penangkapan terduga teroris terakhir dilakukan di Klaten terhadap seorang wanita berinisial YD, warga Dukuh Dewan Wetan, RT 5 RW 2 Desa Joton, Kecamatan Jogonalan. Pelaku merupakan jaringan JAD yang memiliki keterkaitan dengan kelompok Sibolga, Sumatera Utara.
"Sepertinya penangkapan yang dulu di Klaten Maret 2019. Langsung Mabes Polri," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Satgas Antiteror menangkap beberapa terduga teroris di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Kelompok yang diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok Sibolga, Sumatera Utara.
"tim Densus 88 bersama Satgas Antiteror yang ada di Polda Jabar, Polda Jateng, Polda Jatim melakukan upaya paksa berupa penangkapan terhadap pelaku yang diduga terlibat jaringan teroris JAD," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/4).
Namun demikian Dedi belum merinci jumlah maupun inisial para terduga teroris yang berhasil ditangkap tersebut. "Untuk berapa jumlahnya akan disampaikan kemudian," katanya.