Jakarta - Bicara kopi selalu ramai jadi bahan perbincangan. Pro dan kontra tak jarang mewarnai saat membicarakan tentang kopi. Salah satunya, mereka yang menderita gangguan kecemasan direkomendasikan untuk menghindari kafein.
Lain halnya dengan Yuni Shara. Sosoknya banyak dikagumi orang karena kecantikannya, seperti saat memakai turban. Pada 9 Januari 2019, Yuni terlihat memakai turban berwarna kuning kecokelatan dengan anting besar berwarna kuning.
Sementara, di Tanjung Aan, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, lain lagi. Di sana ada jasa memotret yang cukup unik dari seorang anak karena kamera yang digunakan bukan milik si anak, tapi kamera pengunjung.
Waspada, Ini 3 Dampak Terlalu Banyak Minum Kopi
Minum kopi tidak hanya sebagai penghilang rasa kantuk, tetapi juga telah masuk dalam gaya hidup masyarakat saat ini. Saat nongkrong, meeting, hingga sekadar bersantai kopi selalu menjadi teman setia.
Kafein yang terkandung dalam kopi memang dapat diandalkan untuk memacu fokus dan membangkitkan energi. Namun ternyata, terlalu banyak mengonsumsi kopi juga dapat berdampak tidak baik pada kesehatan.
Apa saja dampak yang dapat terjadi pada tubuh ketika Anda minum kopi terlalu banyak?
1. Cemas
National Institute of Mental Health merekomendasikan orang yang menderita gangguan kecemasan untuk menghindari kafein. Bukan tanpa alasan tetapi terlalu banyak minum kopi dapat memperparah efek cemas.
2. Masalah Pencernaan
Kafein memang bisa mempercepat aktivitas usus besar, namun kafein juga tampaknya merangsang gerakan usus dengan meningkatkan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
Karena itu, tak heran jika dosis besar kafein dapat menyebabkan buang air besar, atau bahkan diare bagi yang tak terbiasa.
3. Tekanan Darah Tinggi
Kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang. Telah terbukti bisa meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasi pada sistem saraf.
Tekanan darah tersebut meningkatkan faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri seiring waktu, sehingga membatasi alirasn darah ke jantung dan otak.