Blitar - Polisi mengaku telah mengantongi identitas dua pelaku peracik petasan gas yang meledak di Blitar. Ledakan petasan menghancurkan bangunan bekas pemondokan serta merusak musala.
"Kami sedang mengejar dua orang yang kami curigai sebagai pelaku, orangnya sudah tidak ada di tempat, tapi kami sudah mengantongi identitasnya," kata Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridha, Rabu (5/6/2019) malam.
Menurutnya, polisi akan melakukan pengusutan terkait kasus ledakan tersebut dan mencari orang yang paling bertanggungjawab. Sebab akibat perbuatannya bangunan bekas pemondokan hancur, sedangkan Musala Tarbiyatul Mubtadiien mengalami sejumlah kerusakan.
Anis menyebut kegiatan pembuatan petasan berbahan gas oksigen dan gas karbit tersebut telah menjadi tradisi tahunan di Dusun Jombor, Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro. Pihaknya menyesalkan atas kejadian itu, karena dampak yang ditimbulkan cukup fatal.
"Informasi dari warga, sudah menjadi tradisi, namun ini adalah tradisi yang salah. Sebetulnya kami sudah mengingatkan kepada masyarakat Blitar agar tidak membuat petasan," jelasnya.
Sebelumnya, ledakan keras terjadi pada Selasa sore di Musala Tarbiyatul Mubtadiien, Dusun Jombor, Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Blitar. Ledakan tersebut menghancurkan bangunan bekas pemondokan dan merusak beberapa bagian musala.
Selain itu, dua orang menjadi korban, yakni Mohammad Rifai (12) dan Asbian Syafa Maulana (9). Rifai harus mendapatkan perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi karena mengalami luka bakar hingga 70 persen, sedangkan Asbian mengalami luka ringan di bagian kepala.