Febri Br Sinaga (17) benar-benar dinaungi keberuntungan. Dia selamat meski ditabrak kereta api dan masuk kolong 'ular besi' itu pada Kamis (27/6). Peristiwa yang dialami Febri cukup menghebohkan.
Video saat dia tergolek seperti kesakitan di bawah kolong kereta api Bandara Kualanamu beredar di media sosial. Sejumlah kabar simpang siur menyertai video itu. Ada yang menyebut dia adalah pengendara yang menerobos perlintasan kereta api. Ada pula yang menyatakan dia meninggal dunia.
Penelusuran di lokasi kejadian, tepatnya di rel kereta api dekat Jalan Sutomo, Medan, mengungkap fakta sebenarnya. Febri ternyata warga yang tinggal sekitar rel.
Dia anak yatim yang hidup bersama ibunya, Br Silitonga, di salah satu kamar di bawah Gereja Advent, Jalan Martapura, yang berada tepat di pinggir rel.
"Anak saya ini mengidap epilepsi, dia berhenti sekolah sejak kelas 4 SD," ucap Br Silitonga.
Perempuan ini tak begitu tahu apa yang terjadi pada putrinya. Dia tidak melihat langsung kejadian itu. Sepengetahuannya, sebelum kejadian, Febri sedang menjemur kain.
Saksi mata, Gotman Sinabutar (46), melihat langsung detik-detik Febri diseruduk kereta api. Dia mengatakan, saat kejadian anak tetangganya berdiri tepat di tengah rel kereta api sekitar 20 meter dari Jalan Sutomo. "Mungkin penyakit epilepsinya datang, dia enggak tahu sedang berdiri di sana," katanya.
Saat Febri di tengah rel kereta api, datang Kereta Railink dari arah Bandara Kualanamu. Gotman kebingungan. Dia berteriak-teriak, bahkan memaki, berharap kereta diesel itu berhenti.
Namun upayanya tak banyak berpengaruh. Febri diseruduk kereta api dan jatuh di tengah rel kereta api. "Matilah anak ini, pikirku," ucap Gotman menceritakan pikirannya ketika itu.
Melihat Febri sudah berada di bawah bagian depan kereta, Gotman tak kuat, dia pingsan. Beberapa saat setelah kejadian, kereta bandara berhenti. Sementara tubuh Febri sudah berada di bawah gerbong belakang. Kondisinya itulah yang diabadikan netizen dan disebar di media sosial.
Menurut warga, Febri langsung dikeluarkan dan dibawa ke RSU Deli di Jalan Merbabu, Medan. Dari pemeriksaan yang dilakukan, remaja ini hanya mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kanan dan dagu. "Dia juga trauma," ucap Br Silitonga.
Febri sendiri tak ingat apa yang dialaminya. Yang jelas, dia memang beruntung masih bisa selamat.