Jakarta - Pieter Kristiono, bandar narkoba jaringan internasional yang tertabrak truk karena melarikan diri akhirnya tewas di rumah sakit. Pria tersebut diketahui menyelundupkan sabu dengan dikemas ke dalam 10 galon cat. Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, pelaku ditangkap di Perum Permata Taman Palem Blok A5/16, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.
Pieter tewas bukan karena ditembak polisi. Namun tertabrak truk saat melarikan diri di Tol Bekasi. "Saat ditangkap dan dibawa ke Mapolda Jatim di perjalanan saat mengisi BBM di SPBU Tambun Bekasi, Pieter izin ke kamar kecil. Meski diborgol dan dikawal petugas, ia mencoba kabur pada 3 Juli lalu," ujar Luki di Mapolda Jatim, Selasa (9/7).
Ia menambahkan, saat berupaya kabur itu, Pieter sempat memukul dan mendorong petugas hingga jatuh. Ia lantas berlari dan melompati pembatas jalan tol. Saat petugas bersiap menembak, rupanya takdir berkata lain.
Sebuah truk bermuatan daging yang melaju di jalan tol, menabrak Pieter. Alhasil, ia pun mengalami luka-luka. Pada saat itu, ia dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Pieter tak tertolong pada keesokan harinya.
"Tanggal 4 Juli, yang bersangkutan meninggal dunia. Jenazah langsung dibawa oleh keluarganya," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan pengungkapan kasus ini, polisi berhasil menyita 11,5 kg sabu. Jumlah ini bertambah dari awalnya yang diperkirakan 10 kg. Sabu tersebut dibagi ke dalam 10 galon cat.
"Total sabunya 11,5 kilogram dibagi jadi 10 kaleng cat. Pengungkapan kasus ini merupakan hasil pengembangan tangkapan tersangka narkoba lainnya," ungkapnya.
Saat ini, ia mengaku petugas terus mengembangkan kasus tersebut. Sebab barang haram berkualitas KW 1 dan bernilai miliaran rupiah ini rencananya akan dikirim ke Madura.
"Ini ada lagi pengembangan, nanti akan kami sampaikan. Tim masih bergerak di salah satu tempat yang kami jadikan target," tandasnya.
Sebelumnya, pengungkapan kasus Pieter ini berawal dari penangkapan seorang tersangka bernama Yoyok Priyanto di Jalan Raya Bunder, Gresik pada 10 Maret lalu.
Dari tangan tersangka ini, petugas menyita sabu 5 kg. Tersangka Yoyok, diketahui merupakan bagian dari bandar narkotika jaringan internasional. Sabu yang dimiliki Yoyok, diketahui berasal dari Myanmar yang dibawa melalui Malaysia, kemudian ke Jakarta, hingga akhirnya sampai ke Surabaya.
Petugas kembali mendapati informasi jika sabu yang diselundupkan tersangka lain dikirim melalui jasa pengiriman atau kargo.
Petugas mendapati info jika sabu sudah tiba di Pontianak dan dikirim lagi ke Jakarta, melalui jasa pengiriman.
Pada Rabu (3/7) dini hari, sabu yang diselundupkan ke dalam galon cat tersebut ternyata diambil seseorang dengan menggunakan jasa pengiriman online. Petugas lalu membuntuti pengambil paket sabu tersebut.
Hingga pada akhirnya, paket tiba di tempat yang dituju. Paket sabu yang dikemas di dalam galon cat itu, ternyata diterima Pieter Kristiono. Tak ingin kehilangan buruan, petugas menangkap Pieter.